Tak Percaya Covid-19, Ustaz Yahya Waloni: Biarpun Mati Saya Enggak Mau Pakai Masker

Ustaz Yahya Waloni menolak menggunakan masker, ia mengaku tak peercaya adanya covid-19

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 10 Agustus 2021 | 07:10 WIB
Tak Percaya Covid-19, Ustaz Yahya Waloni: Biarpun Mati Saya Enggak Mau Pakai Masker
Ustaz Yahya Waloni tak mau pakai masker meski korban Covid-19 terus bertambah. [Istimewa]

SuaraSurakarta.id - Pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia selama 18 bulan. Namun tetap saja ada yang tidak percaya dengan virus ini, termasuk Ustaz Yahya Waloni

Padahal korban meninggal setiap hari terus bertambah.  Ustaz Yahya Waloni mengaku tak pernah mengenakan masker. Bahkan, saat berceramah di hadapan jemaahnya di masjid-masjid, prinsip yang sama tetap dia terapkan.

Menyadur dari Hops.id, pada suatu ceramahnya yang tentu saja tak mengenakan masker, Yahya Waloni mengatakan, meski penggunaan masker diatur dan diharuskan pemerintah, namun dia menolak patuh.

Bahkan, seandainya mereka mengancamnya dengan denda atau hukuman mati, dia tetap pada pendiriannya.

Baca Juga:Viral Petugas Suntik Vaksin Kosong di Jakarta Utara, Ini Tanggapan Kemenkes

“Dari awal saya enggak pernah pakai masker, sampai sekarang biarpun mati saya enggak mau pakai masker. Jangankan denda, kau tembak mati sekali pun saya enggak akan pakai masker,” ujar Ustaz Yahya Waloni, dikutip dari Hadits TV, Senin (9/8/2021).

Lebih jauh, masih dikutip dari kanal yang sama, dai berdarah Sulawesi tersebut memastikan, virus corona mustahil masuk ke rumah ibadah seperti masjid. Sebab, menurutnya, masjid merupakan tempat suci yang selalu dilindungi Sang Pencipta.

Tangkapan Pendakwah Yahya Waloni. [YouTube/An-Najah T]
Tangkapan Pendakwah Yahya Waloni. [YouTube/An-Najah T]

 “Tidak ada musibah menimpa seseorang kecuali atas izin Allah. Di dalam masjid begini enggak ada virus. Ente (jamaah yang hadir) berdekatan gini, kalau betul virus ada di masjid, pas keluar mampus semua kita ini,” tuturnya.

Bukan hanya itu, Yahya Waloni juga mengingatkan pemerintah jangan membuat peraturan yang mengada-ada. Kegiatan agama dilarang-larang, tapi pemilihan kepada daerah malah diperbolehkan. Padahal, kata dia, dalam praktiknya terbilang sama. Yakni memicu terjadinya kerumunan.

“Enggak usah munafik bikin-bikin aturan. Tablig akbar dilarang, Pilkada enggak. Virus itu bukan datang dari Wuhan, tapi dari Tuhan,” tegasnya.

Baca Juga:Pandemi Covid-19 Masih Lama, Luhut Minta Masyarakat Jangan Jumawa

Ustaz Yahya Waloni sering diingatkan pakai masker

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini