Wajib Tahu! Ini Lho 5 Istilah Gaul yang Ada di Kota Solo

Kota kelahiran Presiden Joko Widodo itu memiliki bergaram istilah gaul yang sering diucapkan sehari-hari.

Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 24 Juli 2021 | 06:00 WIB
Wajib Tahu! Ini Lho 5 Istilah Gaul yang Ada di Kota Solo
Salah satu ikon pariwisata Pasar Gede di Kota Solo [Antara]

SuaraSurakarta.id - Indonesia terkenal memiliki beragam budaya yang selama ini menjadi salah satu kekayaan yang diakui dunia.

Terlebih dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu.

Salah satunya keragaman juga berasal dari bahasa khas atau bahasa gaul masing-masing daerah. Maklum saja, luas Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Marauke membuat Indonesia memiliki banyak bahasa daerah.

Termasuk di Kota Solo, Jawa Tengah. Kota kelahiran Presiden Joko Widodo itu memiliki bergaram istilah gaul yang sering diucapkan sehari-hari.

Baca Juga:Gibran Angkat Suara Usai Dikabarkan Lumpuh Total Akibat Covid-19

Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, berikut 5 bahasa gaul khas Solo.

1. Oglangan

Lilin mati lampu (Pixabay/Pexels)
Lilin mati lampu (Pixabay/Pexels)

Jika masyarakat awam menyebut pemadaman listrik dengan mati listrik atau mati lampu, berbeda dengan warga asli Solo. Mereka menyebut pemadaman listrik dengan oglangan.

2. Lengo Pet

Warga berjubel memadati pangkalan minyak tanah di Karimun. [Batamnews.com]
ilustrasi warga berjubel memadati pangkalan minyak tanah. [Batamnews.com]

Mendengar istilah itu tentunya bagi masyarakat luar Solo bingung mengenai artinya. Padahal lengo pet merupakan sebutan untuk minyak tanah.

Baca Juga:Nakes Diancam Kekerasan, Ini Penjelasan Direktur RSUD Ngipang Solo

3. Mokmen

Razia polisi di Blitar. (Suara.com/Agus H)
Ilustrasi razia polisi. (Suara.com/Agus H)

Siapa sangka istilah gaul mokmen di Solo ini mempunyai arti razia polisi.

Jika di daerah lain razia polisi disebut cegatan atau tilangan, berbeda dengan Solo karena masyarakat Kota Bengawan biasa menyebutnya dengan mokmen.

Dirangkum dari berbagai sumber, konon katanya istilah mokmen ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu moment please yang berarti "bisa minta waktu sebentar?" Kata-kata itu kerap muncul dari polisi ketika ada razia.

Karena masyarakat lekat dengan bahasa lokal, sebutan moment please diplesetkan menjadi mokmen.

4. Pit

Ilustrasi bersepeda santai sambil menikmati pemandangan alam. (Unsplash/@musicfox)
Ilustrasi bersepeda santai sambil menikmati pemandangan alam. (Unsplash/@musicfox)

"Aku ngepit dari Jogja sampai Semarang," contoh kalimat yang diucapkan masyarakat Solo.

Bagi masyarakat awam khususnya Jawa, mendengar pernyataan itu akan terkejut. Pasalnya, ngepit identik sepeda kayuh. Tapi, berbeda dengan warga Solo dan sekitarnya pit juga berarti sepeda motor lho.

5. Teh Kampul

Ilustrasi es teh, es teh kampul, es teh lemon, lemon tea [shutterstock]
Ilustrasi es teh, es teh kampul, es teh lemon, lemon tea [shutterstock]

Di Solo ada minuman cukup yang bernama unik, yaitu teh kampul.

Bagi masyarakat luar Solo, teh kampul memang terdengar asing dan bikin penasaran. Tetapi, ternyata teh kampul ini mirip dengan lemon tea.

Pasalnya, dalam penyajiannya, teh kampul juga berisi irisan jeruk nipis yang kemampul atau dalam bahasa Indonesia berarti mengapung.

Itulah beragam kata gaul khas Kota Solo. Unik kan?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak