Udah Tahu Belum Lur? Ini 8 Kuliner Khas Kota Solo yang Bikin Ketagihan

Kota Solo memiliki makanan yang menggugah selera, kuliner khas solo menjadi wisata andalan yang digemari para turis lokal maupun mancanegara

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 01 Juli 2021 | 08:54 WIB
Udah Tahu Belum Lur? Ini 8 Kuliner Khas Kota Solo yang Bikin Ketagihan
Ilustrasi Pasar Gede. Kota Solo memiliki makanan yang menggugah selera, kuliner khas solo menjadi wisata andalan yang digemari para turis lokal maupun mancanegara. [Antara]

SuaraSurakarta.id - Tidak hanya wisata sejarah dan budaya, Solo juga banyak disambangi para wisatawan karena kekayaan kulinernya. Beragam sajian makanan maupun minum khas Solo ini siap memanjakan lidah para petualang rasa.

Mulai dari berkuah hingga kering, berat hingga ringan. Berbagai macam kuliner khas Solo berpotensi bikin lidah kamu bergoyang dan ketagihan.

Jadi, jangan sampai menyesal ketika berkunjung ke Solo untuk menyempatkan berburu kuliner di Kota Budaya ini. Berikut kami rangkum dari channel youtube Faeyza_Ihsan 76 tentang 8 kuliner khas Kota Solo sebagai berikut:

1. Nasi Liwet

Baca Juga:Pulang dari Solo dengan Tangan Kosong, Persib Bandung Fokus Tatap Liga 1

Resep Nasi Liwet Solo. (Screenshoot YouTube Indonesia Kaya)
Nasi Liwet Solo. (Screenshoot YouTube Indonesia Kaya)

Nasi liwet adalah makanan khas Solo yang paling terkenal diantara macam-macam kuliner lainnya. Hidangan tradisional ini terdiri dari nasi yang disajikan dengan sayuran, jipang, daging ayam, telur, santan kental, kemud, opor yang diletakkan diatas daun pisang.

Uniknya daun pisang sebagai tempat nasi liwet ini sedikit ditekuk dan diselipkan lidi supaya bentuk seperti kerucut. Makanan khas ini sudah banyak tersebar diseluruh penjuru Kota Solo.

2. Selat Solo

Selat Solo (suara.com)
Selat Solo (suara.com)

Kuliner satu ini pernah disajikan kepada Raja Salman ketika berkunjung ke Indonesia. Makanan khas Solo ini terdiri dari irisan daging menyerupai steek, telur, potongan buncis, wortel dan kentang yang disiram kuah semur.

Adapun kata selat ini konon berasal dari kolonial Hindia Belanda, orang-orang Eropa membawa bahan-bahan makanan dan berbagai cara memasak khas Eropa.
Dahulu, nama Selat Solo diyakini berasal dari kata "selat" yang berarti "salad", dan bistik dari kata "biefstuk" atau "steak".

Baca Juga:Piala Wali Kota Solo Ditunda Karena Covid-19 Melonjak, Bagaimana Liga 1 dan 2?

Makanan-makanan seperti roti, keju, dan daging yang dimasak setengah matang menjadi makanan masyarakat kelas atas. Namun bukan makanan yang bisa diterima dengan mudah oleh lidah orang Indonesia. Sehingga muncullah modifikasi dari makanan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini