Kisah Tukang Cukur di Sragen Batal ke Tanah Suci: Haji Itu Panggilan Allah

Tukang cukur asal Sragen dipastikan gagal pergi haji tahun ini, ia batal pergi ke tanah suci sebanyak dua kali

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 09 Juni 2021 | 16:31 WIB
Kisah Tukang Cukur di Sragen Batal ke Tanah Suci: Haji Itu Panggilan Allah
Suwardi, 59, tukang cukur asal Pecing, Sragen Tengah, Sragen, melayani pelanggannya di kios yang disewanya di pinggir Jl. Letjen Sutoyo Destrikan, Sragen Wetan, Sragen, Rabu (9/6/2021). [Solopos/Tri Rahayu]

Ayah dari tiga anak itu mendapat penghasilan Rp100.000/hari dari hasil mencukur rambut itu. Saat awal pandemi 2020 lalu, penghasilan Suwardi sempat turun jadi Rp60.000/hari. Namun, selama 2021 pendapatannya kembali normal.

Ia memungut biaya jasa tukang cukur itu sangat murah, yakni Rp5.000 per gundul. Padahal tukang cukur lainnya lainnya sudah sampai Rp10.000/gundul. Apalagi di barbershop bisa sampai Rp20.000-Rp25.000 per gundul. Dengan pendapatan Rp100.000/hari itu maka Suwardi bisa mencukur 20 gundul per hari.

Seorang pelanggan setia, H. Suwanto, 62, warga Sargen Dok RT 019/RW 006, Sragen Wetan, Sragen, mengetahui bila Suwardi batal berangkat haji untuk kali kedua di 2021. Suwanto yang sudah berhaji pada 1996 itu selalu menasihati Suwardi agar bersabar dan selalu berdoa kepada Tuhan.

“Haji itu panggilan Allah SWT untuk datang ke Mekkah. Meskipun banyak uang tetapi belum dipanggil Allah maka tetap belum bisa berhaji. Saya menasihatinya dengan selalu membaca doa supaya bisa mendapat panggilan Allah ke Tanah Suci. Pembatalan ini bisa jadi untuk mengetes kadar keimanan Pak Suwardi karena berhaji itu sudah menjadi qodar Allah,” katanya.

Baca Juga:Tuding SBY Pakai Dana Haji Rp35,2 Triliun, Netizen: Kadrun Kenapa Kalian Diam?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak