SuaraSurakarta.id - Klaster lamaran muncul di Kabupaten Sragen. Sebanyak 12 warga Desa Brangkal, Kecamatan Gemolong, dinyatakan positif Covid-19.
Dari hasil tracing, warga desa di Sragen tersebut melakukan perjalanan lamaran ke wilayah Wonogiri. Namun bukan kebahagian yang didapatkan, melainkan virus Corona yang membuat mereka harus dikarantina.
Dilansir dari Solopos.com, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, dr. Hargiyanto, mengatakan pada awalnya terdapat 19 warga Desa Brangkal yang diminta mengikuti tes swab di Puskesmas Gemolong pada Jumat (4/6/2021) lalu.
Mereka adalah hasil contact tracing dari PW, 51, wanita yang meninggal dunia pada Rabu (2/6/2021) dengan status terkonfirmasi positif corona.
Baca Juga:Bikin Merinding! Sudah 2 Warga Tewas Akibat Tabrak Pohon Jati yang Sama di Sragen
Mereka yang menjalani swab tersebut merupakan warga yang menjadi kontak erat dari PW saat mengikuti kegiatan lamaran pengantin di Wonogiri sebelum meninggal dunia. Tidak hanya itu, sejumlah warga yang turut menjemput dan memandikan jenazah PW juga menjalani tes swab.
“Dari 19 warga yang di-swab itu, hasilnya ada delapan yang positif [corona]. Tujuh di antaranya pernah ikut Wonogiri, yang satu terlibat dalam kegiatan penjemputan dan pemandian jenazah. Jadi, delapan warga yang positif corona itu bukan sepenuhnya karena menjemput dan memandikan jenazah positif Covid-19,” terang dr. Hargiyanto, Rabu (9/6/2021).
Setelah mengetahui ada delapan warga Brangkal positif corona, DKK Sragen menggelar contact tracing. Hasilnya, terdapat 15 warga yang diharuskan menjalani tes swab karena pernah menjalin kontak dengan delapan warga itu.
“Dari 15 itu, ada empat warga yang positif. Sekarang semua warga yang positif corona menjalani isolasi mandiri di Technopark [Ganesha Sukowati],” papar Hargiyanto.
Kepala Desa Brangkal, Suratmin, membenarkan warga yang dinyatakan positif corona dari klaster lamaran itu sudah dibawa ke Technopark Ganesha Sukowati Sragen untuk menjalani isolasi.
Baca Juga:Klaster Covid-19 di Ponpes Bogor, Bima Arya Minta Ini ke Lurah dan Camat
“Hanya ada satu warga yang menjalani perawatan di RS Yaksi,” jelas Suratmin.