Sabar Lur, Tradisi Bubur Samin Asli Banjar di Solo yang Kembali Ditiadakan

Peniadaan ini sudah berlangsung sejak bulan Ramadan tahun 2020 lalu karena masih masa pandemi.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 14 April 2021 | 14:55 WIB
Sabar Lur, Tradisi Bubur Samin Asli Banjar di Solo yang Kembali Ditiadakan
Spanduk pemberitahuan jika ramadan tahun ini tidak ada tradisi bubur samin khas Banjar. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Setiap bulan Ramadan, warga Solo dan sekitar selalu bisa menikmati bubur samin asli Banjar Kalimantan Selatan di Masjid Darussalam, Jayengan, Solo.

Jika biasanya di halaman Masjid Darussalam setiap puasa selalu ramai warga yang mengantre untuk mendapatkan bubur sami tapi tahun ini sepi.

Karena untuk bulan Ramadan 1442 H atau 2021 ini pembuatan dan pembagian bubur samin tidak digelar. Peniadaan ini sudah berlangsung sejak bulan Ramadan tahun 2020 lalu karena masih masa pandemi dan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

"Sudah dua tahun ini tradisi bubur samin di Masjid Darussalam ditiadakan, tidak digelar," ujar Ketua Takmir Masjid Darussalam, Jayengan, Solo, HM Rosyidi Mucdhlor saat ditemui, Selasa (23/4/2021). 

Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Kota Surakarta dan Sekitarnya Rabu 14 April 2021

Sebenarnya sangat disayangkan tradisi bubur samin ditiadakan, karena sudah menjadi tradisi di Kota Solo selama bulan ramadan. Bahkan tradisi bubur samin ini sudah terkenal hingga internasional tidak hanya di Solo atau Indonesia.

"Sebelum puasa ada petugas yang datang dan bertanya apakah tradisi bubur samin diadakan tidak. Saya jawab tidak ditiadakan, dari petugas kembali tanya apa karena dana, kalau untuk dana selalu ada," papar dia.

Petugas pun memberitahu sebaiknya tradisi bubur samin tidak digelar. Karena itu bisa membuat kerumuan, setiap datang itu ada sekitar 500 pengunjung. 

"Meski ada kelonggaran dari pemerintah terkait PPKM diputuskan tetap ditiadakan. Jangan sampai berkerumun, tidak bisa kalau dibuat dengan jaga jarak," katanya. 

Tiap tahunnya selalu membuat cukup banyak bubur samin, yang terakhir itu bisa mencapai 50 kilo beras ditambah lauk pauk seperti daging dan bumbunya. Jumlah itu bisa menjadi 1.200 porsi, yang 1.000 porsi dibagikan ke warga sedangkan yang 200 porsi untuk takjil di masjid ditambahi kopi susu dan kurma.

Baca Juga:Gibran Tegaskan Kegiatan Sahur On The Road di Solo Dilarang!

"Biasanya 30 hari penuh selalu membuat. Kalau tanggapan warga banyak sekali, bahkan ada bilang nekat saja. Nanti kalau nekat ada yang terkena, yang ditangkap takmir masjidnya," ungkap dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini