Pilkades Antarwaktu di Karanganyar, Anak Dikalahkan Bapak, Ini Kisahnya

Pilkades Antarwaktu di Desa Kebak, Kabupaten Karanganyar dimenangkan mantan Kepala Desa Kebak periode sebelumnya

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 13 April 2021 | 10:32 WIB
Pilkades Antarwaktu di Karanganyar, Anak Dikalahkan Bapak, Ini Kisahnya
Perwakilan warga Desa Kebak, Jumantono, Karanganyar, mengikuti proses musyawarah mufakat untuk menentukan kades terpilih, Senin (12/4/2021). [Solopos-Sri Sumi Handayani]

SuaraSurakarta.id - Pemilihan kepala desa (pilkades) antarwaktu terjadi di Desa Kebak, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, Senin (12/4/2021). Menariknaya calon Pilkades antarwaktu itu diikuti Bapak dengan Anak. 

Dari pertarungan itu, Pilkades Kebak dimenangkan mantan Kepala Desa Kebak periode sebelumnya, yaitu Suwarno. Sementara anaknya kalah. 

Dilansir dari Solopos.com, Desa Kebak menjadi desa kedua yang menyelenggarakan pemilihan kepala desa atau pilkades antarwaktu. Sebelumnya, Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso sudah menyelenggarakan pilkades antarwaktu pada Kamis (8/4/2021).

Desa Kebak menyelenggarakan pilkades antarwaktu karena kades terpilih meninggal sebelum masa jabatan berakhir pada tahun 2025.

Baca Juga:Warga Karanganyar Hati-hati, Banjir Masih Mengintai

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, sejumlah pihak sudah menebak hasil pilkades antarwaktu di Desa Kebak. Bahkan, orang-orang tersebut sudah menerka bahwa pilkades akan diselenggarakan melalui musyawarah mufakat.

Penyebabnya, dua calon kades berstatus bapak dan anak. Si bapak, Suwarno, mantan kades periode sebelumnya dan anaknya, Agung Pranoto.

"Dua calon itu sudah sesuai prosedur. Dibuka pendaftaran secara umum dan hanya dua orang itu yang mendaftar sampai hari terakhir pendaftaran," tutur Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Karanganyar, Agus Heri Bindarto, saat berbincang dengan wartawan di Balai Desa Kebak, Senin (13/4/2021).

Seharusnya, pilkades diikuti 53 orang perwakilan warga. Tetapi hanya 50 orang hadir, sedangkan tiga orang tidak hadir karena izin. Sesuai prosedur pilkades antarwaktu, panitia menawarkan kepada perwakilan warga bagaimana pilkades akan diselenggarakan.

"Ditawarkan apakah musyawarah atau pemungutan suara. Masing-masing perwakilan warga usul. Dari 50 orang itu, 49 orang menginginkan musyawarah dan satu orang pemungutan suara. Hasilnya, Suwarno menang," ujar dia.

Baca Juga:Sebulan Mengeluh Sakit, Pria Solo Meninggal di Kamar Indekos Karanganyar

Bagian Demokrasi Pancasila

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengapresiasi penyelenggaraan pilkades antarwaktu di Desa Kebak. Dia menyebutnya sebagai bagian dari demokrasi Pancasila.

"Ini bagus, contoh musyawarah mufakat. Kompetitor bapak dan anak. Demokrasi Pancasila ya ini, tidak melukai siapapun. Kalau ada yang ngotot pemungutan suara bisa melukai bapak dan anak," kata Bupati saat ditemui wartawan seusai meninjau pilkades antarwaktu.

Bupati menyampaikan proses pilkades antarwaktu ini lebih rumit ketimbang pilkades reguler. Kerumitannya, lanjut Bupati, saat penentuan pemilih dari perwakilan warga. Dia mencontohkan saat memilih pewakilan dari setiap dusun.

"Pak Suwarno, selesaikan periode ini. Selamat bertugas kembali. Dulu sudah mengamati, saiki mlebu meneh. Yang kurang-kurang manggadisempurnakan. Guyup, rukun, kompak," urai Bupati.

Pilkades antarwaktu terakhir akan dilaksanakan di Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso pada Selasa (20/4/2021). Pilkades antarwaktu akan diikuti tiga orang.

Informasi yang dihimpun, mereka adalah istri mantan Kades Tlobo yang meninggal, Heri Waluyo, anak mantan kades periode sebelumnya, dan warga Tlobo yang mendapatkan ganti rugi lahan untuk pembangunan Waduk Jlantah di Kecamatan Jatiyoso.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini