Disentil Politisi PDIP Soal Jualan Premium, Ahok Beri Jawaban Menohok

Untuk menekan penggunakan premium, PT Pertamina pun membuat program langit biru.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 08 April 2021 | 12:18 WIB
Disentil Politisi PDIP Soal Jualan Premium, Ahok Beri Jawaban Menohok
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok saat bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung, Rabu (7/4/2021) malam. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Politisi PDIP sekaligus Ketua Badan Anggaran (Banggar) Said Abdullah mengkritik pemerintah yang sampai saat ini masih memperjualbelikan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium

Said Abdullah menyentil pemerintah terlebih khusus ditujukan untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selaku Komisaris Utama PT Pertamina.

Said mengatakan di antara seluruh negara di dunia ini, hanya Indonesia yang menggunakan BBM premium.

Meski demikian, Ahok memastikan PT Pertamina belum berencana akan menghapus premium dalam waktu.

Baca Juga:Gubsu Edy dan Pertamina Dilaporkan ke Ombudsman, Gegara BBM Nonsubsidi Naik

Penghapusan akan dilakukan secara bertahap, karena beberapa daerah di Indonesia masih membutuhkan premium.

Untuk menekan penggunakan premium, PT Pertamina pun membuat program langit biru.

Program langit biru merupakan program yang bertujuan untuk mengendalikan dan mencegah pencemaran udara serta mewujudkan perilaku sadar lingkungan baik dari sumber tidak bergerak atau sumber bergerak yaitu kendaraan bermotor.

Salah satu upayanya dengan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan. 


L"Langit biru ini untuk mengajak masyarakat mendidik supaya meninggalkan premium," terang Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama saat ditemui usai bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung, Rabu (7/4/2021) malam.

Baca Juga:Malam-malam Ahok Kunjungi Gibran di Loji Gandrung, Ada Apa?

Menurutnya, dulu di DKI Jakarta untuk premium sudah pernah dihapus. Tapi beberapa daerah di Indonesia masih membutuhkan premium untuk keperluan sehari-hari.

"Secara kualitas kan premium kurang baik. Sebenarnya kalau memakai pertalite atau pertamax itu lebih hemat sebetulnya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini 

Kendaraan sekarang, lanjut dia, juga dirancang bukan untuk premium. Tapi secara kebutuhan ekonomi rakyat masih membutuhkan premium.

"Di Jawa Tengah ini sedikit sekali yang memakai premium. Karena masyarakat sudah semakin sadar dari lingkungan maupun dari sisi ekonomis mungkin memang lebih baik," ungkapnya. 

Ahok menambahkan, belum tahu akan mempertahankan premium sampai tahun berapa. "Saya tidak tahu, tanyakan saja sama menteri. Kita kan cuma menjalankan saja," imbuh dia. 

Sejauh ini Pertamina banyak mendukung untuk penghijauan. Salah satu pilar dari tanggung jawab sosial dan lingkungan Pertamina atau CSR itu adalah Pertamina Hijau.  

"Pertamina hijau ini salah satu pilar dari Pertamina dan ini akan terus kita lakukan," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak