Di sekelilingnya terdapat dinding tebing yang curam setinggi lebih dari 5 meter. Semak berlukar dan tumbuhan liar masih didapati.
Bahkan sampah bekas ranting pohon pun berserakan tetapi airnya jernih. Suara gemericik air yang mengalir di sela-sela batu semakin menambah nyaman suasana di lokasi air terjun yang tenang itu.
“Sebenarnya masih ada batu soye di daerah hilir sungai yang masuk wilayah RT 001 Dukuh Ngrukun,” kata Karmi.
Karmi berharap potensi alam itu bisa dikembangkan menjadi wisata desa sehingga bisa berdampak pada peningkatan ekonomi warga Dukuh Ngrukun.
Baca Juga:Mengharukan, Anak Penumpang Sriwijaya Air Asal Sragen Tanya Keberadaan Ayah
Ia berharap para pemuda Ngrukun bisa bergerak bersama untuk membuka akses menuju ke air terjun itu untuk mengenalkan kepada publik tentang eksotisme air terjun Batu Pengantin dan Kedung Bangkong.
“Aksesnya masih sulit karena masih alami. Ya, maklum warga desa yang membutuhkan pendampingan dari pihak-pihak terkait,” katanya.
Sekretaris Desa Krikilan Aries Rustioko sudah mengetahui potensi tersebut dan sudah mengunggahnya di Youtube Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen. Aries menyampaikan Pemdes Krikilan memang berencana mengembangkan grojokan itu tetapi perlu membuka akses dulu.