Menko PMK Ajak Warga Donor Plasma, Dinkes Solo Beri Jawaban Menohok!

"Masa pasien sudah mau donor masih harus dibebani kan gak mungkin, tapi kalau dibebankan rumah sakit kan ya kasian," kata Kepala Dinkes Surakarta Siti Wahyuningsih.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 29 Januari 2021 | 17:08 WIB
Menko PMK Ajak Warga Donor Plasma, Dinkes Solo Beri Jawaban Menohok!
Menko PMK, Muhadjir Effendy, (dua dari kanan) saat menyerahkan bantuan masker yang diterima jajaran pengurus PMI di Maskas PMI Cabang Kota Surakarta , Jumat (29/1/2021). [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]

SuaraSurakarta.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy Kantor PMI Cabang Kota Surakarta, Jumat (29/1/2021).

Dalam agenda itu, Muhadjir mengimbau para penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasma konvalesennya untuk membantu pasien yang membutuhkan.

"Kami mengetuk hati dan mengimbau para penyintas Covid-19 untuk mendonorkan plasma darah konvalesennya bagi pasien yang terpapar virus corona yang membutuhkan," kata Muhadjir Effendy 

Muhadjir memaparkan, kemauan warga menyumbangkan plasma konvalesen sebagai bentuk syukur telah diselamatkan oleh Tuhan dari ancaman Covid-19.

Baca Juga:Lawan Covid-19, PMI Banten Optimalkan Terapi Plasma Konvalesen

"Kami sudah mendapat laporan setelah adanya gerakan donor plasma konvalesen secara nasional, di Kota Solo ini jumlah pendonor mengalami kenaikan sekitar 40 persen," kata Menko PMK.

Keinginan Muhadjir Effendy mendapat tanggapan menoho dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih. Salah satunya mengusulkan subsidi bagi para pasien Covid-19 yang membutuhkan terapi Plasma Konvalesen.

Menurut Ning subsidi pada para pasien Covid-19 yang membutuhkan terapi Plasma Konvalesen harus dipikirkan oleh Pemerintah Pusat karena banyak keluhan dari pihak rumah sakit-rumah sakit swasta. Pasalnya proses mendapatkan Plasma Konvalesen memerlukan proses panjang dan biaya yang besar.

"Saya tadi sudah lapor sama pak menteri, sehingga rumah-rumah sakit yang akan melakukan proses ini tidak keberatan. Masa pasien sudah mau donor masih harus dibebani kan gak mungkin, tapi kalau dibebankan rumah sakit kan ya kasian,” tutur Ning.

Sementara itu CEO PMI Solo Sumartono Hadinoto menyampaikan, meski antrian pasien yang membutuhkan terapi plasma sudah menurun dari 50 menjadi 30 namun stok Plasma Konvalesen yang tersedia di PMI Solo hingga, Jumat (29/1/2021) masih kosong.

Baca Juga:Menko PMK Imbau Warga Terpapar Covid-19 Jangan Dikit-dikit Dibawa ke RS

“Sosialisasi penting untuk terus diadakan agar lebih banyak lagi penyintas dan masyarakat secara umum yang mengetahui apa itu Plasma Konvelesen, apa manfaatnya, bagaimana cara donornya dan siapa yang bisa melakukan donor itu,” papar Sumartono.

Sumartono mengungkapkan adanya pencangan gerakan nasional donor Plasma Konvalesen berdampak pada kenaikan jumlah plasma yang diproduksi sebesar 40%. Dalam 2 hari terakhir PMI Solo mendapat 10 pendonor per harinya.

“Jadi memang sejak awal kebutuhan plasma ini trennya terus meningkat karena banyak yang mendapat manfaat sembuh dari terapi Plasma Konvalesen,” jelas Sumartono.

Kontributor: R Augustino

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak