SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta kembali menjalankan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid II mulai 26 Januari-8 Februari 2021.
Meski demikian, ada beberapa aturan baru yang dituangkan melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo Nomor 067/136 tertanggal 25 Januari 2021 tentang Perpanjangan PPKM.
Salah satunya kelonggaran dengan memperbolehkan tempat hiburan beroperasi lagi. Namun, jam operasional dibatasi maksimal hingga pukul 20.00 WIB.
Pemerintah juga membatasi jumlah pengunjung tempat hiburan maksimal 50 persen kapasitas. Termasuk wajib menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga:Bruk! Dua Mobil Rusak Berat Tertimpa Pohon, Ini Kondisi Sopir
Meski tetap dibatasi, kondisi itu jadi angin segar bagi para pengusaha hiburan malam di Kota Bengawan.
Dilansir dari Solopos.com--jaringan Suara.com, Pengurus Paguyuban Pelaku Hiburan Indonesia (PPHI) Solo, Roy Triyana, mengungkapkan semua tempat karaoke di Solo sudah beroperasi kembali sejak Selasa (26/1/2021).
"Sejak kemarin [Selasa] sudah beroperasi lagi. Tapi jam operasional belum seperti dulu," tutur dia kepada Solopos.com, Rabu (27/1/2021), .
Roy menekankan kepada para pengelola tempat karaoke untuk ikut aturan. Mulai dari jam operasional, jumlah maksimal tamu/pengunjung, dan penerapan prokes ketat.
Tujuannya untuk mendukung program pemerintah memutus mata rantai persebaran Covid-19 di masa penerapan PPKM II.
Baca Juga:PPKM Jatim Diperpanjang, Daerahnya Diperluas Menjadi 17 Kabupaten dan Kota
"Memang, tamu belum begitu antusias. Mungkin masih sibuk dengan pekerjaan," paparnya.
Lalu, bagaimana dengan para pemandu karaoke atau ladies escort (LC)? Comeback alias kembali lagi ke Bumi Bengawan kah? Mengingat salah satu yang merasakan dampak PPKM adalah para pemandu karaoke.
Salah satu LC di sebuah karaoke di Kota Solo, Mawar, mengaku belum ada rencana kembali ke Solo dalam waktu dekat. Dirinya memilih tetap tinggal di Bandung sembari menunggu jam operasional normal kembali.
"Saya masih di Bandung mas. Karena karaoke kan buka siang sampai jam 8 malam saja. Biasanya sepi pengunjung," ungkap dia kepada SuaraSurakarta.id.