Bukan Banjir, Kota Presiden Jokowi Justru Dikepung Masalah Genangan Air

Genangan yang terjadi di wilayah perkotaan tidak bisa dihilangkan 100 persen.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 27 Januari 2021 | 18:35 WIB
Bukan Banjir, Kota Presiden Jokowi Justru Dikepung Masalah Genangan Air
Banjir teratasi, Kota Solo justru dikepung masalah genangan air. (Ilustrasi/Pixabay.com/Hermann)

SuaraSurakarta.id - Memasuki penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mengklaim jika banjir yang ada di Kota Surakarta telah teratasi.

Hanya saja, masalah lain yang terjadi adalah genangan air di jalan-jalan besar masih akan ada selama musim penghujan.

"Harus dibedakan antara banjir dan genangan. Kalau genangan sifatnya lebih lokal dan bisa berkembang," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Sihono, Rabu (27/1/2021).

"Penyebabnya biasanya bukan karna luapan sungai-sungai besar tetapi karena perilaku masyarakat yang menutup saluran atau lahan dengan tidak semestinya dan perubahan iklim," tambah dia.

Baca Juga:Presiden Jokowi Prioritaskan Investasi Ramah Lingkungan

Sihono menjelaskan, prinsipnya genangan yang terjadi di wilayah perkotaan tidak bisa dihilangkan 100 persen. Namun terpenting genangan itu jangan sampai tidak mengganggu aktivitas warga.

"Ada kemungkinan daerah itu dulunya adalah halaman terbuka, dan penutupan saluran yang dilakukan oleh masyarakat menjadi faktor utama terjadinya genangan air," ujarnya.

Sihono mengungkapkan jika pihaknya telah membuat resapan air seperti di Sepanjang Jalan Slamet Riyadi dan area Stadion Manahan.

Hal tersebut dilakukan guna meminimalisir jumlah genangan yang terjadi di lokasi-lokasi yang biasa digunakan oleh masyarakat.

Senada dengan Sihono, Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Surakarta Toto Jayanto menuturukan, kaitannya dengan bencana banjir yang berpotensi di Kota Surakarta, relatif minim.

Baca Juga:Asyik Tidur, Warga Rutan Solo Kaget Dirazia dan Ditemukan Barang Terlarang!

Menurutnya pembangunan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait sudah cukup efektif menanggulangi banjir.

"Kemungkinan terjadi banjir masih ada, utamanya untuk wilayah bagian selatan yakni di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo," ungkap Toto.

Toto menambahkan kontribusi air Klaten dan Karanganyar sangat menentukan ketinggian air sungai yang ada di Kota Surakarta.

"Kalau bicara cuaca spt ini missal di Solo tadi sore hujan, belum tentu banjir tapi sebaliknya kalau yg hujan Klaten dan Boyolali memberi kontribusi air," pungkas Toto.

Kontributor: R Augustino

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini