Bupati Klaten Kasih Nama Grha Megawati, Rocky Gerung: Ide yang Norak

Pemberian nama gedung di Klaten mendapat cibiran beberapa pihak, Grha Megawati dinggap tidak pas dan ada unsur politik

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 06 Januari 2021 | 08:20 WIB
Bupati Klaten Kasih Nama Grha Megawati, Rocky Gerung: Ide yang Norak
Pembangunan gedung Grha Megawati diapreasi oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani. Gedung Grha Megawati dibangun di Kelurahan Buntalan, Klaten Tengah. [Solopos]

SuaraSurakarta.id - Bupati Klaten Sri Mulyani menamakan gedung baru Grha Megawati. Bukannya mendapat sanjungan, namun banyak kalangan yang memberikan cibiran. 

Salah satu yang menyoroti adalah pengamat politik, Rocky Gerung. Ia heran karena uang yang dipakai untuk membangun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Dikatakan Rocky, sebetulnya sah-sah saja bila kabupaten yang dipimpin oleh seorang Bupati dari kader PDI Perjuangan ini menginginkan nama gedung yang dibangun di wilayahnya bernama demikian.

Megawati patut berbangga seperti yang Rocky bayangkan, namun dia heran karena kesenangan pribadinya itu justru menghabiskan APBD yang merupakan hak rakyat.

Baca Juga:Grha Megawati Dibangun Pakai Duit APBD, Begini Kata Rocky Gerung

“Saya bayangkan bahwa ada kebanggaan pada ibu Mega, ya tentu saja itu soal pilihan pribadi,” ujar Rocky Gerung dalam saluran YouTube Rocky Gerung Official, dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Selasa (5/1/2021).

“Tetapi ini pakai APBD yang di dalamnya ada kepentingan dan hak rakyat,” lanjut Rocky..

Rocky menjelaskan permasalahan nama gedung tersebut nantinya bakal muncul ketika Bupati baru di Klaten yang berasal dari partai lain berhasil menang. Artinya, kabupaten berpindah tangan ke partai lain.

Rocky Gerung berdiskusi dengan Fadli Zon. (YouTube/Fadli Zon Official)
Rocky Gerung berdiskusi dengan Fadli Zon. (YouTube/Fadli Zon Official)

Jika Bupati baru yang berasal dari partai lain itu berkuasa, Rocky menilai bisa saja sewaktu-waktu pemerintah daerah mengganti nama gedung dan warna catnya.

“Itu juga sewaktu-waktu bisa bermasalah, karena nanti begitu diganti (warna dan nama gedung), ibu Mega justru nanti tersinggung, ‘kenapa diganti?’. Karena nanti ada Bupati (parpol lain) yang menganggap sudah tak penting lagi itu Megawati,” katanya.

Baca Juga:Bangun Gedung Grha Megawati Telan Rp 61 M, Sri Mulyani: Bentuk Cinta Kami

Lantas dia pun menyindir sikap kader PDIP yang menjadi Bupati Klaten tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini