“Saya beralih online karena melihat ada peluang bisnis. Tak tahunya pasar online lebih menjanjikan, perkembangan sangat pesat dibanding offline. Sebelum pandemi kapasitas produksi 6.000 pasang sepatu, saat ini sebanyak 7.200 menuju 9.000 pasang sepatu per hari,” terangnya.
Menurutnya, di era sekarang, bila menggunakan penjualan offline membutuhkan waktu yang lama. Dia mencontohkan, penjualan ke Papua saja butuh waktu 2 bulan.
“Datang ke distributor salesnya masih nego, toko grosir, lalu jual ke retail, toko retail baru ke konsumen. Kalau online, saya pasang iklan. Saya klik 1 detik konsumen langsung bisa beli. Pabrik langsung ke konsumen dengan 98 persen omzet kita di online," tandasnya.
Dia mengatakan, salah satu produknya yang tengah digandrungi anak muda seri Aerostreet Tiger 2D Cartoon yang laku terjual 2.880 pasang hanya dalam waktu kurang dari 30 menit.
Baca Juga:Curhat Pembeli Gagal Dapat Sepatu Bermerek, Malah Berubah Jadi Tato Kaki
“Saat ini kami lagi memproduksi ulang seri 2D tersebut dengan jumlah 2.880 pasang. Harga yang dijual semua seri sama, yakni Rp99.900,” ucapnya.