- Ada sekitar 13 siswa yang mengalami keracunan usai memakan menu program MBG.
- Ada 13 orang yang muncul gejala, mereka mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan lemas.
- Mereka yang diduga mengalami keracunan, kemudian dibawa ke Puskesmas Wedi.
SuaraSurakarta.id - Kasus keracunan diduga usai makan menu dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi.
Kali ini terjadi di Kabupaten Klaten, tepatnya di SMP Negeri 1 Wedi. Ada sekitar 13 siswa yang mengalami keracunan usai memakan menu program MBG.
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggito Budiarto membenarkan kabar tersebut.
"Iya benar. Kasus itu terjadi setelah siswa mengonsumsi makanan dari salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat," ujarnya, Kamis (9/10/2025).
Anggito menjelaskan dari total 351 siswa penerima manfaat. Ada 13 orang yang muncul gejala, mereka mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan lemas.
“Lemasnya ini kemungkinan karena dehidrasi. Mereka mual, muntah, dan pusing," kata dia.
Mereka yang diduga mengalami keracunan, kemudian dibawa ke Puskesmas Wedi. Dari 13 siswa tersebut, 2 dipulangkan, 3 dilakukan observasi, dan 8 dirujuk ke RSUD Bagas Waras.
"Kenapa dirujuk, karena di Puskesmas Wedi ini, puskesmas rawat jalan, sehingga kita lakukan proses rujukan," ungkapnya.
Menurutnya siswa yang diobservasi, jika hasilnya menunjukkan perlunya perawatan lebih lanjut maka akan dirawat di RSUD Bagas Waras. Jika kondisi membaik, mereka akan dipulangkan.
Baca Juga: Jeritan Hati Nenek 78 Tahun di Klaten: Dituduh Gelar Nobar Ilegal, Dituntut Bayar Rp115 Juta
"Nanti diobservasi di Bagas Waras, kalau perlu dirawat ya dirawat, kalau masih dalam ambang baik ya dipulangkan," jelas dia.
Anggito menyatakan telah mengambil sampel makanan MBG yang dikonsumsi siswa. Ini untuk memastikan penyebab pasti keracunan, sampel yang dibawa itu nasi, lauk, sayur, buah dan susu.
"Kita masih harus melakukan pemeriksaan. Kita ambil sampel dari makanan yang disajikan," paparnya.
Anggito menambahkan telah membuka Posko pengaduan di Puskesmas Wedi.
“Bagi siswa yang muncul gejala bisa dibawa ke Puskesmas Wedi,” tandas dia.
Kontributor : Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
Terkini
-
Terharu! Pemilik Warung Asal Aceh Ini Beri Makan Gratis untuk Sesama Perantau Sumatera di Solo
-
Bocoran Eksklusif: Saldo DANA Kaget Rp149 Ribu Menanti, Hanya untuk yang Gercep!
-
5 MPV Mewah Cuma Rp50 Jutaan, dari Kijang Kapsul Hingga Serena, Lupakan Mobil Bekas LCGC!
-
Menyusun Ulang Sejarah, Wajah Asli Benteng Kartasura Akhirnya Kembali
-
Klaim Sekarang! 4 Link DANA Kaget Siap Diburu, Raih Saldo Gratis hingga Rp99 Ribu!