SuaraSurakarta.id - Berikut ini kami sajikan update berita kasus korupsi alat kesehatan (alkes) Dinas Kesehatan atau Dinkes Karanganyar.
Kini, Kejari Karanganyar telah merampungkan proses penyelidikan dan penyidikan kasus tersebut hingga menetapkan enam tersangka.
Enam tersangka tersebut yakni mantan Kepala Dinas Kesehatan Karanganyar, Purwati, staf pengadaan barang Amin Sukoco, Kabid Gizi dan Kesehatan Keluarga Kusmawati, serta tiga orang dari pihak rekanan.
Dalam kasus itu, negara disebut mengalami kerugian sebesar Rp2,6 miliar akibat perbuatan para tersangka.
Melansir Jatengnews.id--jaringan Suara.com, Kamis (14/8/2025), Kajari Karanganyar, Roberth Jimmy Lambila, melalui Kasi Pidsus Hartanto, menyatakan bahwa proses kini memasuki tahap penuntutan.
"Proses penyidikan perkara dugaan korupsi pengadaan alkes ini telah selesai. Selanjutnya masuk tahap persidangan. Saat ini kami menyempurnakan surat dakwaan," kata Hartanto.
Hartanto menambahkan, sidang perdana terhadap keenam tersangka akan digelar pekan depan di Pengadilan Tipikor Semarang. Pihak Kejari menurunkan tujuh orang Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk menangani perkara tersebut.
"Ada tujuh JPU yang kita siapkan dalam menghadapi persidangan mendatang," tambahnya.
Dalam perkara ini, para tersangka diduga menyalahgunakan kewenangan dalam pengadaan alkes melalui sistem e-Catalog pada tahun 2022 dan 2023. Mereka dijerat dengan Pasal 2, 3, dan 5 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun penjara.
Baca Juga: Korupsi Pembiayaan PT Kemilau Harapan Prima, 3 Eks Pejabat LPEI Surakarta Jadi Tersangka
Selain itu, Purwati juga dikenakan pasal tambahan terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) atas pengadaan tahun 2022.
"Dalam perkara ini, tim penyidik juga menetapkan Purwati sebagai tersangka pengadaan alkes tahun 2022 dan tindak pidana pencucian uang," jelas Hartanto.
Sementara itu, kuasa hukum Purwati, Ari Santoso, menyatakan pihaknya akan mendampingi kliennya selama proses persidangan berlangsung. Ia menyebut saat ini masih mempelajari surat dakwaan JPU.
"Untuk tahap awal, kami baru mendampingi tersangka pada saat pelimpahan perkara dari penyidik ke JPU. Apakah akan melakukan eksepsi atau tidak, kita akan pelajari dulu surat dakwaan JPU," ungkap Ari.
Diketahui, selama proses penyidikan, beberapa tersangka telah mengembalikan sejumlah uang ke negara.
Purwati mengembalikan sebesar Rp1,465 miliar, Amin Sukoco Rp80 juta, Kusmawati Rp67 juta, dan dari pihak rekanan sejumlah Rp158 juta. Seluruh uang tersebut akan dijadikan barang bukti dalam persidangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Pilihan Tepat Liburan Akhir Tahun, Harga Mobil Bekas Mitsubishi Xpander Lengkap Perkiraan Pajaknya
-
Bikin Dompet Tebal! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Menanti, Sikat 4 Link Ini Sekarang!
-
Geger Keraton Solo: Profil Hangabehi, Raja Tandingan yang Ditunjuk Melawan Wasiat PB XIII?
-
Singgung Nama Gibran, Putri Mendiang PB XIII: KGPH Mangkubumi Berkhianat!
-
Geger Takhta Keraton Surakarta: Hangabehi Dinobatkan PB XIV, Isu Dualisme Merebak