SuaraSurakarta.id - Puluhan pelaku usaha mengadu ke Polresta Solo tentang dugaan penipuan karena dijanjikan menjadi calon mitra untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh salah satu yayasan.
Mereka pun sudah membayar sebesar uang registrasi sebesar Rp 175.000. Namun dari bulan Januari hingga Juli 2025 ini tidak ada realisasi apapun.
Perwakilan warga Harjoko mengatakan awalnya puluhan pelaku usaha dikumpulkan untuk melaksanakan program MBG yang dilaksanakan Yayasan Barisan Nasional (Barnas). Undangan yang diterima ini atas dasar dari mantan anggota DPRD Solo Paulus Haryoto.
"Di sana kita diperkenalkan sama seorang yang mengaku ketum Yayasan Barnas yang bergerak di bidang sosial dan tidak berafiliasi sama partai manapun. Sehingga kita tertarik atas penawaran itu," terangnya saat ditemui di Polresta Solo, Selasa (28/7/2025).
Menurutnya para calon mitra itu ditawarkan untuk membuat masakan untuk anak-anak sekolah dari PAUD sampai lansia sebanyak masing-masing mitra 200 pack, masing-masing pack dihargai Rp 12.000.
Dari harga itu sebesar Rp 10.000 dibuatkan menu masakan tanpa susu, jadi lauk pauk dan buah.
"Alat fotrenya sudah disiapkan sama yayasan itu, sehingga kami sangat antusias untuk menjadi calon mitra," kata dia.
Salah satu persyaratan menjadi mitra, lanjut dia, mengumpulkan KTP, KK, membayar biaya registrasi pendaftaran sebesar Rp 175.000.
Jumlah tersebut dengan rincian sebesar Rp 25.000 untuk administrasi, sedangkan yang Rp 150.000 sebagai uang jaminan supaya ada ikatan pekerjaan antara calon mitra dengan yayasan.
Baca Juga: Polresta Solo Raih Juara 2 Lomba Akun Centang Biru di Hari Bhayangkara ke-79
"Akan tetapi dari 31 Januari sampai dengan dijanjikan menjelang puasa akan ada uji coba ternyata batal. Kemudian mundur lagi setelah lebaran yang perkiraan sebelum liburan sekolah ternyata tidak ada realisasi apapun," paparnya.
Kemudian dikirimkan satu surat pengumuman secara menyeluruh bahwa nanti pada 22 Juli dan 23 Juli akan dilaksanakan uji coba, sedangkan 28 Juli akan dilaksanakan secara menyeluruh.
Akan tetapi batal dan tidak ada realisasi apapun, bahkan tahu-tahu ada informasi bahwa pelaksanaan program bisa dilaksanakan setelah ada MoU dari pihak yayasan dengan mitra.
"Tapi MoU ini tidak serta merta dibagikan melainkan dipilah, ada yang sudah, ada yang belum. Nah kami mendapatkan drafnya dan kami pelajari akhirnya pasti akan zonk, karena waktu pelaksanaan tidak dimunculkan, itu katanya rahasia dari yayasan pusat," jelas dia.
Jumlah calon mitra itu ada sekitar 3000 an dan itu di Soloraya. Semuanya sudah membayar biaya registrasi pendaftaran Rp 175.000.
"Calon mitra dipaksa dengan cara bahwa dapur yang digunakan harus benar-benar bersih, standar, higienis. Sehingga ada salah satu mitra yang harus membangun, memindah dapur dari belakang ke depan supaya lebih luas dan higienis," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
-
4 Rekomendasi HP Murah Vivo Memori Besar, Harga Terjangkau Sudah Spek Dewa
-
GIIAS 2025 Ramai Pengunjung, Tapi Bosnya Khawatir Ada "Rojali" dan "Rohana"
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Xiaomi dengan Chipset Gahar dan Memori Besar
Terkini
-
Cerita Warga Solo Beli Mobil Esemka: Susah Minta Ampun, Dapat Juga Bekas
-
Diduga Jadi Korban Penipuan Program MBG, Sejumlah Calon Mitra Mengadu ke Polresta Solo
-
Kasus Penganiayaan: Tak Terima Ditegur, Warga Laweyan Lempar Termos Es Tetangganya hingga Tewas
-
Dari Petani hingga Startup, FISR 2025 Solo Satukan Visi Beras Masa Depan
-
Braakk! Hendak Menyeberang, Warga Sangkrah Tewas Tertabrak KA Batara Kresna