SuaraSurakarta.id - Pengusaha konveksi asal Sragen, Ririn Handayani (34) divonis 1 tahun 6 bulan penjara dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan.
Korban merupakan Owner PT SHA Solo, Aryo Hidayat Adiseno untuk proyek pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) fiktif saat terjadi Covid-19, 2021 silam.
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Solo menjatuhkan putusan ini setelah Ririn tidak dapat mengembalikan dana talangan Rp 700 juta dari Aryo Hidayat Adiseno.
"Iya mas, saya sudah dengar kalau dia sudah divonis. Benar, itu menimpa saya," ujar Aryo saat berbincang dengan wartawan, Rabu (28/5/2025).
Dilansir dari laman sipp.pn-surakarta.go.id, kasus ini bermula saat Ririn bersama suaminya mendatangi kantor PT SHA di Jalan Yosodipuro, Timuran, Banjarsari, Solo. Di sana, Ririn mengaku butuh dana talangan Rp 700 juta untuk proyek pengadaan APD di Solo.
Aryo yang sudah lama mengenal Ririn dan suaminya, percaya dan bersedia meminjamkan uang tersebut. Dia juga mempertimbangkan rekam jejak Ririn yang memiliki usaha konveksi dan pernah melunasi pinjaman sebelumnya tepat waktu.
Kesepakatan tertulis dibuat pada 15 April 2021, termasuk pemberian fee sebesar Rp 35 juta per bulan selama enam bulan.
Uang kemudian ditransfer dari rekening Aryo ke rekening Ririn. Untuk meyakinkan Aryo, Ririn bahkan memberikan cek senilai Rp 700 juta yang bisa dicairkan pada 15 Juli 2021.
Faktanya, dana talangan dari Aryo tidak digunakan Ririn untuk pengadaan APD. Melainkan untuk keperluan usaha konveksinya.
Baca Juga: Sragen Gempar! Guru Agama Bejat Cabuli Siswi SD 21 Kali di Kelas
Saat jatuh tempo, cek pertama tidak bisa dicairkan karena rekening tidak memiliki saldo cukup. Ririn kemudian memberikan cek kedua tertanggal jatuh tempo 15 Oktober 2021. Namun hasilnya sama, ditolak bank karena saldo tidak mencukupi.
Ririn hanya memberikan satu kali fee sebesar Rp 35 juta. Sedang fee selanjutnya tidak dibayarkan. Sehingga kerugian yang dialami owner PT SHA Solo tersebut mencapai Rp 910 juta, baik itu dana pokok dan fee yang dijanjikan.
Saat sidang dakwaan, jaksa mengungkapkan fakta bahwa tidak ada proyek pengadaan APD atas nama Ririn di Dinas Kesehatan Kota Solo selama tahun 2021. Fakta ini terungkap setelah orang kepercayaan Aryo melakukan penelusuran atas proyek tersebut.
Setelah kasus ini dilaporkan ke Polresta Solo, Ririn ditangkap dan sempat ditahan di Rutan sejak 21 Oktober 2023.
Begitu kasus ini disidangkan di PN Solo, majelis hakim yang diketuai Wiryatmi dalam putusannya menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah dalam perkara tindak pidana penipuan dan penggelapan dengan vonis 1 tahun 6 bulan penjara.
Adapun dalam sidang ini, Titiek Maryani Agustina SH bertindak sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Heboh 'Ojol Taruna' Temui Gibran, GoTo Bongkar Identitas Aslinya
-
Sri Mulyani Bebaskan PPN untuk Pembelian Kuda Kavaleri, Termasuk Sikat Kuku dan Kantong Kotorannya
-
Diplomat Indonesia Tewas Ditembak di Peru! Ini Profil dan Jejak Karier Zetro Leonardo Purba
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Polemik Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen, Aktivis Nilai Bentuk Kriminalisasi
Terkini
-
3 Anak Ditangkap Gara-gara Bawa Bom Molotov, Belajar Merakit Lewat Video
-
Tolak Aksi Anarkis, Warga Solo Kompak Pasang Spanduk di Berbagai Titik Kota
-
Bawa Bom Molotov di Aksi Depan DPRD Solo, 3 Anak Dibawah Umur Ditangkap
-
Bukan Main! 8 Pelajar Bawa Bom Molotov, Diduga Ingin Serang Gedung DPRD Wonogiri
-
Rektor UNS Solo Serukan Ketenangan, Peringatkan Bahaya Anarki bagi Bangsa