Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 20 Mei 2025 | 14:36 WIB
Driver ojek online saat demo di DPRD Solo dan Balai Kota Solo, Selasa (20/5/2025). (Suara.com/Ari Welianto)

SuaraSurakarta.id - Puluhan pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi besar-besaran dan serentak diberbagai daerah di Indonesia, Selasa (20/5/2025).

Salah satu aksi driver ojol terjadi di Kota Solo. Aksi di Kota Solo digelar di depan DPRD Kota Solo, selanjutnya bergeser di depan Balai Kota Solo.

Di depan DPRD Kota Solo, masa ditemui langsung oleh Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo bersama wakil pimpinan hingga sejumlah anggora DPRD.

Sedangkan di Balai Kota Solo, ditemui oleh Sekretaris Dishub Solo Mardiono Joko, perwakilan dari Balai Perhubungan Soloraya Listianto.

Baca Juga: Muncul Unjuk Rasa di Balaikota Solo, Pengamat: Mereka Lupa, Jokowi Dicintai dan Disambut Jutaan Warga

Berbagai spanduk dan poster dengan berbagai tulisan dibentangkan para driver ojol dalam aksi tersebut. Seperti 'Turunkan Potongan Aplikasi 10 % #Stop Eksploitasi Driver', 'Wujudkan Undang-undang Transportasi Online' hingga 'Hapus Program Hemat #Kami Mitra Bukan Budak'.

"Pada hari ini tanggal 20 Mei 2025 driver online seluruh Indonesia. Jadi pada hari ini kita membersamai kawan-kawan yang ada di Jakarta dan 14 kota besar di seluruh Indonesia untuk bergerak bersama-sama dalam aksi kebangkitan driver online Indonesia," terang Juru Bicara Aksi, Djoko Saryanto, Selasa (20/5/2024).

Dalam aksi tersebut ada beberapa tuntutan yang disampaikan, yakni hapus program hemat yang jelas-jelas itu melanggar aturan, lalu potongan 10 persen. Tapi ternyata di lapangan potongannya lebih dari 20 persen.

"Ada juga driver ojol ingin ada payung hukum yang jelas dari terwujudnya UU transportasi online. Kenapa, karena selama ini driver online dibenturkan dengan perhubungan baik dinas sampai kementerian," ungkap dia.

Djoko menjelaskan aturan yang berlaku saat ini membuat persaingan antar aplikator. Itu bahkan membuat driver ojol terombang-ambing.

Baca Juga: Solo Tunjukkan Cara Demo yang Benar: Polisi Beri Ruang Aksi, Mahasiswa Tepati Janji

"Pasti ada persaingan, karena aturan yang tidak jelas ini masih diombang-ambingkan sehingga saling mencari celah. Sampai hari ini aturan tarif untuk food dan pengiriman tidak ada, kalau Go-ride sudah ada," paparnya.

Menurutnya hari ini merupakan kebangkitan driver online Indonesia dan sepakat untuk mewujudkan UU buat mengatur secara keseluruhan terkait dengan peraturan driver online.

Pada aksi ini ada ratusan driver ojol dari berbagai aplikator, mereka berasal dari Soloraya. Mereka pun mematikan atau menonaktifkan layanan atau offbid.

"Ini ada 500 driver online yang ikut aksi. Iya (menonaktifkan) tapi kita memaksa yang lain," sambung dia.

Sementara itu Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo mengatakan aksi ini merupakan bagian dari aspirasi teman-teman driver ojol.

Driver ojek online saat demo di DPRD Solo dan Balai Kota Solo, Selasa (20/5/2025). (Suara.com/Ari Welianto)

Keluhan mereka kaitannya dengan aturan-aturan yang diterapkan oleh operator masing-masing.

"Yang menjadi keluh kesah driver ojol ini tentunya bagian dari aspirasi yang kita terima hari ini. Nanti kita akan koordinasikan lebih lanjut dengan komisi terkait yang di bidang itu," jelasnya.

Lanjut dia, kalau tuntutannya itu kebijakan dari kementerian, maka akan mengajukan surat untuk konsultasi.

"Jadi kalau memang ini nanti kemudian sampai dengan kebijakannya di kementerian tentu akan kita tindak lanjuti dengan kita mengajukan surat, bilamana perlu kita konsultasi langsung," ujar dia.

Terpisah Sekretaris Dishub Solo Mardiono Joko menambahkan aspirasi teman-teman driver ojol ini akan dilaporkan ke Wali Kota Solo Respati Ardi.

"Aspirasi ini akan kita sampaikan ke Pak Wali, nanti juga akan disampaikan ke pemerintah pusat. Karen kewenangan ini ada di kementerian perhubungan, semoga nanti bisa lebih lagi,"paparnya.

Sementara itu, driver ojol sepakat untuk matikan aplikasinya ketika lakukan demo driver ojol di Gubernuran Jalan Pahlawan Semarang Selasa (20/5/2025).

Kordinator demo driver ojol Tomas tegaskan seluruh mitra driver untuk mematikan aplikasi alias tidak bekerja untuk hari ini. Dia juga menghimbau untuk mitra driver yang tidak ikut demo, dimohon tetap dirumah saja alias tidak menghidupkan aplikasinya.

"Kalau kamu tidak bisa ikut demo monggo, lebih baik istirahat di rumah bersama anak istri," harapnya Selasa (20/5/2025).

Namun demikian Tomas menjelaskan demo ini juga untuk kepentingan semua driver ojol dan bukan hanya sepihak.

Kontributor : Ari Welianto

Load More