SuaraSurakarta.id - Ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok 212, ARB, dan kelompok Emak-emak, berkumpul di depan Balaikota Solo siang ini dalam aksi unjuk rasa, Rabu (6/11/2024).
Aksi yang digelar untuk menuntut akuntabilitas pemerintah.
Muhammad Syafi, Koordinator Aksi dari elemen 212 Kabupaten Klaten. Muhammad Syafi menyampaikan dua tuntutan utama.
"Sudah 10 tahun Jokowi menjadi Kepala Negara, dan menurut kami banyak sekali hal yang dilanggar. Maka saat ini tuntutan kami hanya dua," ujar Syafi kepada wartawan.
Baca Juga: Calon Kepala Daerah Ramai-ramai Sowan ke Jokowi Minta Doa Restu, Ini Daftar Lengkapnya
"Pertama, adili Jokowi apapun yang terjadi. Kami ingin memastikan bahwa apa yang telah ia lakukan selama kepemimpinannya dapat dipertanggungjawabkan," imbuhnya.
Tuntutan kedua yang disampaikan oleh para demonstran adalah pengusutan akun "Fufufafa", yang menurut mereka telah lama menjadi polemik publik namun belum juga mendapat tindak lanjut dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Jejak digital kasus ini mudah sekali untuk diusut dan ditelusuri akar permasalahannya. Namun, anehnya kenapa Kominfo belum bertindak? Apakah ada pengkhianatan di dalam tubuh pemerintahan?" tambah Syafi,
Syafii mempertanyakan lambannya respons pemerintah terhadap kasus tersebut. Syafi juga menyatakan bahwa aksi ini merupakan bentuk seruan bagi pemerintah untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
"Kami berharap kepercayaan masyarakat, khususnya warga Solo Raya, terhadap aparat penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan tidak disalahgunakan. Rakyat berharap agar para penegak hukum dapat menjalankan amanah mereka dengan baik," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Nilai Solo Perlu Lebih Konsentrasi dalam Penataan SDM, Apa Maksudnya?
Aksi ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dari Solo Raya yang membawa aspirasi mereka agar pemerintahan saat ini lebih transparan dan bertanggung jawab.
Disisilain, pro kontra kepemimpinan Jokowi memang sudah kerap terjadi. Meski beberapa pihak tak puas dengan kepemipinan Presiden ke-7 tersebut, namun mayoritas masyarakat puas dengan kinerja Jokowi.
Terbukti, saat kepulangan Jokowi pasca purna tugas Minggu (20/10) lalu, jutaan masyarkat menyambut kedatangan Jokowi. Terlihat lautan manusia dengan setia menungu Jokowi mulai dari Bandara Adi Sumarmo hingga kediaman pribadi Jokowi di Sumber, Banjarsari.
Tidak hanya dari kawasan soloraya, namun dari seluruh wilayah di Indonesia sengaja datang jauh-jauh untuk menyambut kedatangan mantan orang nomor satu di Pemerintahan Indonesia ini.
Sementara itu, Pengamat Sosial sekaligus pemimpin Amir Mahmud Center, Amir Mahmud menyampaikan bahwa bahwa aksi demonstrasi seperti itu adalah hal biasa yang ada di negara demokrasi.
Kendati demikian, ia mengingatkan kepada pemerintah untuk perlu menyikapi aksi-aksi kontra Jokowi itu dengan mempertimbangkan kondisi saat penyambutan kepulangan Jokowi sesaat purna Presiden RI.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak
-
Dugaan Korupsi Bos PT Sritex, Kejagung Geledah Gedung Mewah di Solo, Apa Hasilnya?