SuaraSurakarta.id - Puluhan pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi besar-besaran dan serentak diberbagai daerah di Indonesia, Selasa (20/5/2025).
Salah satu aksi driver ojol terjadi di Kota Solo. Aksi di Kota Solo digelar di depan DPRD Kota Solo, selanjutnya bergeser di depan Balai Kota Solo.
Di depan DPRD Kota Solo, masa ditemui langsung oleh Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo bersama wakil pimpinan hingga sejumlah anggora DPRD.
Sedangkan di Balai Kota Solo, ditemui oleh Sekretaris Dishub Solo Mardiono Joko, perwakilan dari Balai Perhubungan Soloraya Listianto.
Berbagai spanduk dan poster dengan berbagai tulisan dibentangkan para driver ojol dalam aksi tersebut. Seperti 'Turunkan Potongan Aplikasi 10 % #Stop Eksploitasi Driver', 'Wujudkan Undang-undang Transportasi Online' hingga 'Hapus Program Hemat #Kami Mitra Bukan Budak'.
"Pada hari ini tanggal 20 Mei 2025 driver online seluruh Indonesia. Jadi pada hari ini kita membersamai kawan-kawan yang ada di Jakarta dan 14 kota besar di seluruh Indonesia untuk bergerak bersama-sama dalam aksi kebangkitan driver online Indonesia," terang Juru Bicara Aksi, Djoko Saryanto, Selasa (20/5/2024).
Dalam aksi tersebut ada beberapa tuntutan yang disampaikan, yakni hapus program hemat yang jelas-jelas itu melanggar aturan, lalu potongan 10 persen. Tapi ternyata di lapangan potongannya lebih dari 20 persen.
"Ada juga driver ojol ingin ada payung hukum yang jelas dari terwujudnya UU transportasi online. Kenapa, karena selama ini driver online dibenturkan dengan perhubungan baik dinas sampai kementerian," ungkap dia.
Djoko menjelaskan aturan yang berlaku saat ini membuat persaingan antar aplikator. Itu bahkan membuat driver ojol terombang-ambing.
"Pasti ada persaingan, karena aturan yang tidak jelas ini masih diombang-ambingkan sehingga saling mencari celah. Sampai hari ini aturan tarif untuk food dan pengiriman tidak ada, kalau Go-ride sudah ada," paparnya.
Menurutnya hari ini merupakan kebangkitan driver online Indonesia dan sepakat untuk mewujudkan UU buat mengatur secara keseluruhan terkait dengan peraturan driver online.
Pada aksi ini ada ratusan driver ojol dari berbagai aplikator, mereka berasal dari Soloraya. Mereka pun mematikan atau menonaktifkan layanan atau offbid.
"Ini ada 500 driver online yang ikut aksi. Iya (menonaktifkan) tapi kita memaksa yang lain," sambung dia.
Sementara itu Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo mengatakan aksi ini merupakan bagian dari aspirasi teman-teman driver ojol.
Keluhan mereka kaitannya dengan aturan-aturan yang diterapkan oleh operator masing-masing.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Revitalisasi Benteng Keraton Kartasura: Batu Bata Khusus, Dikerjakan dengan Teknik Gosok
-
Kader PSI Dapat Arahan dari Jokowi di Bali, Ini Komentar Astrid Widayani
-
PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat