SuaraSurakarta.id - Dua nelayan warga Dukuh Gunung Sono RT 20 Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen tenggelam di Wadung Kedung Ombo (WGO).
Korban merupakan bapak dan anak atas nama Amin Lagimin (55) dan Fida Amri Friudin (24). Informasi yang diperoleh korban atas nama Fida Amri Friudin sudah ditemukan dalam keadaan meninggal, sedang satu korban masih dalam pencarian.
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta Gohan Wijayana mengatakan korban hendak memberi makan ikan kemudian perahunya terguling.
"Itu ketoke mau makani iwak terus perahunya guling dan ambles," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).
Gohan menyatakan satu korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal, sedangkan satu korban masih dalam pencarian. Korban yang ditemukan itu tidak terlalu jauh dari lokasi awal.
"Korban yang ketemu itu anaknya, nek ambles biasane ora adoh-adoh. Itu korban bapak dan anak," kata dia.
Gohan menjelaskan kemungkinan perahunya terbalik karena faktor cuaca. "Kena angin terus perahunya balik. Anaknya ditemukan kepancing, pakai pancing terus dibawa naik," sambungnya.
Saat ini masih dilakukan proses pencarian untuk korban satunya. Untuk petugas yang dikerahkan itu dari berbagai pihak, seperti BPBD Sragen, SAR UNS, SAR MTA, Basarnas, PMI Sragen, Tagana Sragen, Polsek Miri hingga Koramil Miri.
"Ini masih proses pencarian oleh petugas yang sudah standby. Untuk proses pencarian itu dengan metode penyelaman, kurang lebih kedalaman 20 meter," jelas dia.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Kabupaten Sragen Sabtu 8 Maret 2025, Disertai Bacaan Niat Puasa Ramadan
Sementara itu Kapolsek Miri Iptu Suprayitno mengatakan satu korban sudah ketemu, sedangkan satu korban ditemukan.
"Iya korban itu bapak dan anak, yang anak sudah ketemu tapa bapaknya belum," paparnya.
Korban yang ditemukan itu dari warga dengan menggunakan jangkar di kedalaman 25 meter. Untuk korban satunya ini masih proses pencarian dengan metode penyelaman.
"Tadi anaknya ditemukan metodenya dari warga pakai jangkar, pakai manual di kedalaman 25 meter. Saat ini sedang proses penyelaman untuk proses pencarian," terang dia.
Kapolsek menambahkan lokasi kejadiannya itu didekat keramba, itu perahunya guling. Karena overload muatan batu tiga karung, satu karung itu isinya 50 kg.
"Itu didekat keramba perahunya guling. Overload muatan batu tiga karung buat banjeli keramba, itu dilempar lalu perahunya tidak seimbang terus terbalik," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Terungkap! GKR Timoer Pastikan Surat Wasiat PB XIII yang Tunjuk PB XIV Ada, Bukan Isapan Jempol
-
Akhir Pekan Makin Asyik! Ada Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu, Sikat 4 Link Ini
-
Momen Sejarah! 3 Janji Agung Pakubuwono XIV Purboyo Saat Dinobatkan di Watu Gilang
-
Gibran Terseret Pusaran Takhta? Hangabehi Bongkar Fakta Pertemuan: Bukan Soal Restu Raja Kembar
-
10 Warung Makan Enak Wonogiri yang Wajib Dicoba Bareng Keluarga di Akhir Pekan