Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 08 April 2025 | 22:50 WIB
Presiden ke-7 Jokowi saat ditemui di kediamannya, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5, yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri akhirnya bertemu.

Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2024).

Jokowi menyebut bahwa silahturahmi masih dalam suasana lebaran itu antar tokoh, antar pemimpin, antar tokoh bangsa itu sangat baik.

"Jadi pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati sangat baik. Untuk kebaikan negara sangat baik," terang Jokowi saat ditemui, Selasa (8/4/2025) malam.

Baca Juga: Momen Warga Padati Rumah Jokowi: Antrean Mengular dan Ditemui Langsung Mantan Presiden

Ketika disinggung soal wacana pertemuan dengan presiden-presiden sebelumnya, Jokowi berharap bahwa pertemuan itu bisa terwujud ke depannya.

"Ya kalau bisa berkumpul itu akan jauh lebih baik dibanding kalau tidak berkumpul," tandas dia.

Seperti diketahui Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5, yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri akhirnya bertemu di di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2024) malam.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membenarkan adanya pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4/2025) malam.

Dasco mengatakan pertemuan itu dalam rangka silaturahmi IdulFitri 2025.

Baca Juga: Jokowi Kumpul Bareng Keluarga di Solo, Kahiyang Ayu-Bobby Nasution Tak Tampak

"Ya kawan-kawan sekalian semalam memang ada pertemuan silaturahmi antara Pak Prabowo dan Bu Megawati di kediaman Bu Megawati di Teuku Umar, pertemuan silaturahmi dalam rangka Hari Raya Idulfitri," kata Dasco dalam konferensi persnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/5/2025).

Dasco menyampaikan, dalam pertemuan itu penuh dengan suasana kekeluargaan. Sebab keduanya memang lama bersahabat.

"Kalau semalam ini kan antara Pak Prabowo dengan Bu Mega memang hubungan selama ini baik-baik saja dan bersahabat sehingga pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan keakraban dan hangat, sehingga tak terasa waktu berjalan lama semalam dan banyak dibahas oleh kedua tokoh ini," katanya.

Ia mengatakan, mengapa alasan pertemuan dilangsungkan secara tertutup. Menurutnya, memang tak perlu ada yang tahu silaturahmi tersebut.

Presidem RI Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025). (Foto dok. Dasco)

"Kan kalau pertemuan silaturahmi hari raya kan tidak usah kasih-kasih tahu kan, kita juga datang nggak sembunyi-sembunyi kita dateng ramai-ramai kok," katanya.

Dasco menyampaikan, pertemuan sendiri berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam.

"Ya lumayan lama, satu jam setengah lah, saya lihat di luar wartawan banyak yang ngintip-ngintip itu," katanya.

"Dari mulai jam setengah 8 lebih, jam 8 kurang sedikit," sambungnya.

Sementara itu, hadir dalam pertemuan Prabowo ditemani elite Gerindra dari Ahmad Muzani, Dasco sendiri, Sugiono hingga Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya.

Sebelumnya diberitakan, kabar pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam sudah santer tersiar.

Pertemuan tersebut berlangsung tertutup. Kabar tersebut dibenarkan salah satu sumber yang didengar oleh Suara.com, ia menyebut bahwa pertemuan memang sudah terjadi.

"Pertemuan memang terjadi," kata sumber yang enggan disebutkan namanya tersebut, Selasa (8/4/2025).

Sementara itu, Pengamat Politik, Ray Rangkuti, menjelaskan, jika Prabowo bertemu dengan Megawati setidaknya ada beberapa poin yang bisa dilihat. Pertama, pertemuan lebih diinginkan pihak Prabowo.

"Lebih diinginkan oleh pihak Prabowo. Keterlibatan langsung mas Didit dan Dasco menyiratkan keinginan kuat Prabowo untuk kiranya dapat bertemu dengan ibu Mega," kata Ray.

Kedua, kata dia, di pihak Megawati relatif disikapi dengan lebih tenang. Hanya faksi Puan yang terlihat cukup optimis dan berkeinginan pertemuan ini dapat terlaksana. Kubu DPP malah lebih banyak diam.

"Ketiga, dua faksi dalam tubuh PDIP ini menyiratkan juga dua pendekatan terhadap pemerintahan Prabowo. Faksi DPP terlihat lebih condong untuk oposisi, sementara faksi Puan memilih jalan moderat," katanya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More