SuaraSurakarta.id - Jelang berakhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo, Teguh Prakosa membebaskan atau menebus ijazah siswa yang ditahan pihak sekolah karena tidak mampu membayar.
Teguh menebus ijazah dengan besaran nominal yang berbeda mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Uang yang dipakai untuk menebus merupakan uang pribadi.
"Merasa bersyukur anaknya bisa dapat ijazah. Sempat ditahan sekolah karena tidak bisa membayar," ujar salah satu warga, Slamet Riyanto (46) saat ditemui, Selasa (18/2/2025).
Slamet mengatakan sempat tertunda bayar SPP itu hingga dua tahun. Karena penghasilan tidak tetap sehingga tidak bisa membayar secara rutin.
"Iya penghasilan tidak tetap, saya kerja dibengkel. Nunggaknya dua tahun ini," kata warga Kelurahan Joyosuran, Pasar Kliwon ini.
Ia minta bantuan ke wali kota saat ada sosialisasi di kecamatan soal itu. Kemudian mengajukan ke pemerintah kota (pemkot) ternyata diterima.
"Itu awalnya ada sosialisasi di kecamatan oleh Pak Teguh langsung lalu saya mengajukan. Saat ada tagihan dari sekolah itu, belum bisa bayat," sambung dia.
Slamet mengatakan ingin tahu juga partisipasi dari wali kota seperti apa dengan adanya keluhan warganya. Ternyata bagus dan terealisasi.
"Bagus adanya program ini, warga merasa terbantu. Memang ada keringanan dari pihak sekolah," terangnya.
Baca Juga: 18 Proyek Prioritas Kota Solo Diresmikan, Berikut Ini Daftar Lengkapnya
Sementara itu Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan sebetulnya itu tanggung jawab masing-masing keluarga.
Tapi bila mana keluarga tidak mampu, karena rata-rata sekolah di swasta bukan negeri maka sudah kewajiban pemerintah membantu.
"Alhamdulillah, ijazah sudah diterima untuk bekal melanjutkan kuliah. Rata-rata mereka dari SMK, ada juga yang SMA dan swasta semua," jelas dia.
Menurutnya mestinya waktu kurang dua atau tiga bulan mengajukan, sehingga tidak terlalu berat untuk membayar.
Tapi ini ada tunggakan yang mencapai Rp 8 juta, ada juga di luar SPP. Itu ada yang sampai beberapa tahun dan baru saat ini diambil, bahkan anaknya sudah bekerja.
"Total itu sekitar Rp 30 jutaan, besarannya itu ada yang besar, ada juga yang kecil. Ini tertinggi sampai Rp 8 juta, itu dari uang pribadi," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Hampir 2 Dekade Mewarnai Dunia, INDACO Satu-satunya Perusahaan Cat Indonesia Tanpa Lisensi Asing
-
Wali Kota Cabut Status Siaga Darurat Kota Solo, Kondisi Kota Pulih dan Aktivitas Warga Normal
-
Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Tembakau Gorila, Begini Kronologinya
-
Kasus Sopir Bank Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Polisi Temukan Keberadaan Mobil
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat