Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 17 Februari 2025 | 13:05 WIB
Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Respati Ardi-Astrid Widayani. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Meski jagoannya kalah di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo 2025, DPC PDIP Solo bakal mendukung penuh pemerintahan Kota Solo dibawah Wali Kota Solo Respati Ardi dan Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani.

Seperti diketahui pasangan calon dari PDIP, yakni Teguh Prakosa-Bambang Nugroho (Gage) kalah dari paslon yang diusung koalisi KIM plus, Respati Ardi-Astrid Widayani di Pilwalkot Solo 2024 kemarin.

Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo mengatakan bahwa perintah Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri untuk mendukung pemerintah daerah, provinsi maupun nasional.

Dalam dukungan yang positif, kalau kritik harus yang konstruktif dan ada solusi.

Baca Juga: Jelang Berakhir Masa sebagai Wali Kota Solo, Teguh Prakosa Bakal Resmikan Sejumlah Proyek

"Kita tidak pernah akan menghalang-halangi kebijakan dari kebijakan pemerintah. Kita akan tetap dukung penuh kebijakan itu," terangnya saat ditemui, Senin (17/2/2025).

Rudy pun bercerita soal kisruh yang ada di DPRD Kota Solo, kalau tidak dirinya putuskan akan terlunta-lunta dan berlarut-larut tidak selesai tentang APBD.

"Kita tidak diberi pimpinan komisi tidak ada persoalan. Namun kepentingan rakyat itu harus diutamakan, itu salah satu contoh," ungkap dia.

Pada kesempatan itu, Rudy memberikan masukan untuk wali kota dan wakil wali kota baru. Karena semua harus mengacu pada visi presiden, maka harus menyesuaikan.

"Jadi kalau pemangkasan anggaran, ya sesuaikan dengan kebijakan-kebijakan presiden yang saat ini sedang berjalan. Kalau untuk visi misi kepala daerah yang ada sekarang, itu harus dijalankan namun lebih utama dari kebijakan presiden," jelasnya.

Baca Juga: Wali Kota Solo Bakal Dilantik 20 Februari Nanti, Teguh Prakosa: Ora Bingung

Saat disinggung soal proyek 17 prioritas, Rudy menyebut bahwa itu masuk dalam RPJMD. Karena tidak masuk, tidak dibahas mestinya oleh DPRD. 

"Kalau belum selesai atau sebagainya, ceritanya seperti apa saya tidak tahu. Yang namanya skala prioritas itu harus masuk di RPJMD. Nah kalau tidak masuk di RPJMD, itu bisa dikatakan PSN, bisa dikatakan CSR dari salah satu tokoh maupun pengusaha atau dari negara lain, jadi kita tidak bisa ikut ngutak-ngutak itu karena tidak masuk RPJMD," papar dia.

Rudy meminta agar proyek dari bantuan hibah atau CSR segera dibicarakan. Jangan sampai nanti membebani institusi yang ditempati di situ, karena kalau bebannya pakai APBD maka rakyat tidak makan nanti.

"Perawatannya itu besar, seperti museum sains dan itu baru satu yang jadi, yang dua belum. Itupun setiap bulan pajak listriknya lebih dari Rp 150 juta," tandasnya.

Seperti diketahui, pelantikan Wali Kota Solo dan Wakil Wali Kota Solo terpilih, Respati Ardi-Astrid Widayani akan dilakukan pada 20 Februari 2025 nanti.

Kontributor : Ari Welianto

Load More