SuaraSurakarta.id - Sebanyak 99 petugas pos Hidrologi Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dirumahkan dampak dari adanya efesiensi anggaran.
Kontrak mereka habis sejak Desember 2024 lalu dan tidak diperpanjang lagi kontraknya. Jumlah tersebut berasal dari hulu sampai hilir Sungai Bengawan Solo atau dari Pacitan hingga Bojonegoro.
"Ada 99 petugas pos hidrologi mulai dari hulu sampai hilir yang kontraknya habis sampai Desember 2024 kemarin," terang Kepala BBWSBS Maryadi Utomo saat ditemui, Jumat (14/2/2025).
Menurutnya petugas pos hidrologi tugasnya itu melaporkan terkait curah hujan, tingga muka air secara manual.
Jadi nantinya petugas mengumpulkan data secara manual dan memvalidasi data terkait curah hujan, klimatologi dan tinggi muka air.
"Mereka itu statusnya kontrak, kontraknya itu tiap tiga bulan sekali. Jadi habisnya itu Desember 2024 kemarin, jadi ini belum ada kontrak baru," sambung dia.
Dengan dirumahkannya petugas pos hidrologi, nantinya fungsi dan tugas mereka akan digantikan alat automatic langsung melalu web.
Nanti akan difungsikan teman-teman PPK yang bertugas di Madiun, Soloraya hingga Bojonegoro.
"Jadi Insya Allah masih bisa kita tangani. Hanya kita memang lebih komplet lagi dengan teman-teman nanti yang bagus secara manual," ungkapnya.
Baca Juga: Sawah Jadi Kolam Renang Raksasa! Banjir Sragen Bikin Petani Shock
Sebenarnya data hidrologi itu ada yang otomatis dan manual, idealnya itu semua data terbaca. Sebagian besar data yang otomatis langsung masuk ke web, fungsi dari manual itu kalau tidak ada yang jaga seperti ini bisa difungsikan sebagai untuk kalibrasi.
"Kita sekarang berusaha mengoptimalkan sumber daya yang ada. Sehingga fungsi-fungsi dari balai tetap berjalan," imbuhnya.
Pihaknya pun masih tetap membutuhkan data secara manual melalui petugas hidrologi. Makanya BBWSBS akan tetap memperjuangkan mereka agar ke depan bisa bekerja kembali.
Karena mereka merupakan data primer sebagai dasar perencanaan dan pelaksanaan untuk mengelola sumber daya air mulai dari hulu hingga hilir.
"Jadi ini sangat penting sekali. Makanya kami akan memperjuangkan untuk teman-teman yang mengelola pos hidrologi ini agar terus bersama kami mengelola sumber daya air Sungai Bengawan Solo," kata dia.
Maryadi mengatakan bahwa dirumahkan petugas pos hidrologi adanya efisiensi anggara dari pemerintah pusat. Sebenarnya sudah menunggu sampai tanggal 14 Februari, tapi karena anggaran masih pembahasan di DPR RI, tentu setelah dari DPR akan kembali ke Kementerian Keuangan dulu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
PHK 'Makin Gila', Kemiskinan Mengancam RI Akibat Ekonomi Melambat!
-
4 Rekomendasi HP Murah Infinix dengan NFC, Fitur Lengkap Tak Bikin Dompet Jebol
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
Terkini
-
Darurat Sampah! Bangkai Babi dan Limbah Medis Terjaring di Pintu Air Kleco
-
Hendak Aksi Tawuran di Mojosongo, Polisi Amankan Enam Pemuda Perguruan Silat
-
Agustus Penuh Karya: Pasar Rakyat dan Budaya TBJT Surakarta Hadirkan Ratusan Seniman
-
Insiden Berdarah di Solo: Perkelahian Tewaskan Satu Orang, Pelaku Diamankan
-
Miras Ilegal Digerebek: Sparta Polresta Solo Sikat Penjual Ciu di Kadipiro