SuaraSurakarta.id - Pura Mangkunegaran bakal menggelar tingalan jumenengan dalem ke-3 Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng (S.I.J.) KGPAA Mangkunegara X, Jumat (7/2/2025).
Mangkunegaran menetapkan sengkalan atau kronogram 'Dwipaka Yaksa Wiwaraning Jagad' sebagai penanda tahun dalam memperingati tiga tahun bertahtanya KGPAA Mangkunegara X.
Sengkalan atau yang lebih dikenal sebagai candrasengkala merupakan rangkaian kata yang memiliki makna penanda tahun.
Sengkalan dapat berbentuk kata-kata (sengkalan luhur) atau gambar (sengkalan memet) yang mengandung makna angka secara tersirat.
Sengkalan 'Dwipaka Yaksa Wiwaraning Jagad' memiliki makna mendalam, yaitu 'Gajah Agung, Penjaga Gerbang Dunia'.
Pura Mangkunegaran pun memasang replika Gajah berukuran besar di pintu gerbang atau masuk kawasan Mangkunegaran.
Ketua Panitia Pelaksana Tingalan Jumenengan 2025, GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo mengatakan di tiga tahun bertahtanya KGPAA Mangkunegara X sudah banyak perubahan terjadi yang positif.
"Tentu kami maknai ini juga dengan hal-hal yang positif, seperti yang bisa dilihat di gapuro depan ada sengkalan gambarnya gajah. Itu maknanya besar," terangnya saat ditemui, Kamis (6/2/2025).
Gusti Sura menjelaskan bahwa gajah itu memiliki makna yang besar dan melambangkan tahun ke tiga.
Baca Juga: Gojek Permudah Mobilitas Warga Solo dengan Shelter Mangkunegaran
Gajah itu melambangkan sesuatu yang agung dan besar. Itu apa yang saat ini terjadi, di mana memaknai tahun ke tiga itu.
"Frasa ini menggambarkan peran gajah sebagai penjaga ada pelindung yang selaras dengan figur Malekat Lindhu dalam tradisi Mangkunegaran," ungkap kakak KGPAA Mangkunegara X ini.
Menurutnya sebagai simbol penolak bala dan pengusir rintangan, Malekat Lindhu tidak hanya merepresentasikan upaya Mangkunegaran untuk melindungi dan memelihara harmoni.
Tapi juga mencerminkan keberanian dan kebijaksanaan dalam membuka jalan menuju masa depan, sesuai dengan visi “Culture Future.”
"Representasi gajah dalam tingalan jumenengan tahun sejalan dengan Mangkunegaran sebagai penjaga harmoni tradisi dan inovasi sekaligus pembuka jalan menuju visi culture future," jelasnya.
Culture Future merupakan visi yang dibawa oleh KGPAA Mangkunegara X untuk melakukan pengembangan nilai-nilai budaya berdasarkan catatan sejarah yang disesuaikan dengan kehidupan hari ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Menggebrak Ekonomi Lokal: 2.100 Pelari Siksorogo Ring of Lawu Ramaikan Tawangmangu
-
Kunjungan ke Kampung Batik Laweyan, Komisi VII DPR RI Soroti Urgensi Pelestarian Budaya
-
Jokowi Sempat Mengelak Hadiri Reuni Alumni UGM, Ini Respon Iriana
-
Momen Kikuk Jokowi: Ngaku Jenguk Saudara, 'Dikeplak' Iriana: Mau Reuni UGM!
-
Gerakan Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Dukung Kejaksaan Tuntaskan Kasus Tom Lembong