Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 17 Januari 2025 | 14:37 WIB
Para guru menarik kembali makanan yang tersisa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (16/1/2025). [ANTARA/Aris Wasita]

SuaraSurakarta.id - Kasus keracunan massal dalam program makan bergizi gratis (MBG) sempat menghebohkan Kabupaten Sukoharjo.

Lalu bagaimana nasib program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran di Kota Makmur setelah muncul kasus tersebut?

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukoharjo, memastikan melanjutkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah sebelumnya terjadi insiden sejumlah siswa SDN Dukuh 03 mengalami mual dan muntah usai menyantap makanan.

Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota Kunari Mahanani, mengatakan saat ini pihaknya melakukan edukasi dan sosialisasi soal kebersihan makanan.

Baca Juga: BPOM Uji Kandungan Makanan Program Makan Bergizi Gratis di Solo, Begini Hasilnya!

"Kami melakukan ke tiga wilayah sasaran di SD Bulakan, Kriwen, dan Dukuh," kata Mahanani melansir ANTARA, Jumat (17/1/2025).

Soal gejala mual, muntah, dan pusing yang dialami sejumlah siswa, kata dia, sudah dilakukan pengecekan dengan skrining kesehatan.

"Untuk yang punya gejala mual, muntah, pusing kami lakukan pengobatan," jelas dia.

Ia mengatakan ada sebanyak 40 anak yang mengalami gejala tersebut.

"Tidak ada yang sampai dirawat di rumah sakit, kami lakukan observasi. Semua dalam keadaan baik-baik saja dan kondusif," katanya.

Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Mulai Berlangsung di Solo, Ini Kata Teguh Prakosa

Salah satu siswa yang mengalami gejala mual dan muntah, Melani mengatakan sebelumnya mencium terlebih dahulu aroma makanan yang akan dimakan.

"Tadi makannya enak. Tadi ada pepaya, tempe, nasi, oseng-oseng sama telur. Sama kemarin lebih enak ini," paparnya.

Load More