SuaraSurakarta.id - Pemkab Boyolali siap membantu persoalan yang menimpa UD Pramono Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo.
Pemerintah setempat pun mencoba untuk memfasilitasi dan memediasi antara UD Pramono dengan KPP Pratama, tapi hasilnya deadlock.
"Kami dari pemerintah hadir memfasilitasi dan memediasi. Tapi hasil itu terjadi deadclok, kami bersama Pak Asisten 2 tidak sendiri bahkan sudah sampai bupati," terang Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Lusia Dyah Suciati saat dihubungi, Senin (4/11/2024).
Lusia mengatakan tahu ada permasalahan ini awalnya ada laporan dari masyarakat dalam hal ini peternak. Mereka takut dan khawatir kalau UD Pramono tutup, karena permasalahan rekeningnya diblokir dari bank atas perintah KPP Pratama.
Kenapa diblokir, menurut KPP Pratama jika UD Pramono di tahun 2018 memiliki tunggakan pajak senilai Rp 670 juta.
"Tapi menurut UD Pramono dari komunikasi intens internal di sana secara lisan atau tagihan itu sudah clear semua. Bahkan Pak Pramono mendapatkan penghargaan pajak di tahun 2022, tapi merasa clearnya itu," katanya.
"Tapi tiba-tiba di tahun 2024 muncul lagi tagihan, Pak Pram tidak mau dan bersikukuh kalau pemahamannya sudah clear. Jadi ini masalahnya UD Pramono dan KPP Pratama bukan pemkab, tapi kami mencoba hadir untuk memediasi masalah ini," lanjut dia.
Menurutnya ada 1.300 peternak itu yang difasilitasi oleh UD Pramono. Karena kalau UD Pramono ditutup, maka mereka tidak bisa mengirimkan susunya yang per hari itu mencapai 20 ribu liter.
"Itu mau dibawa kemana kalau sampai UD Pramono tutup. Satu hari itu ada 20 ribu liter susu yang masuk ke sana," ungkapnya.
Baca Juga: Waspad DBD! 856 Kasus Ditemukan di Boyolali, Naik Dua Kali Lipat
Lusia mengaku beliau itu memahami berdasarkan komunikasi dengan kantor pajak. Memang tidak ada hitam putihnya, jadi diminta bayar segini terus urusannya rampung.
"Ternyata secata tertulis tidak seperti itu, ini kan sulit. Jadi intinya itu Pak Pram itu bukan mau mangkir dari pajak tapi karena pahamnya itu sudah clear, karena sampai tahun 2024 itu rutin selalu membayar pajak cuma yang dipermasalahkan itu di tahun 2018," jelas dia.
Pemkab berharap masalah bisa selesai dan susu-susu dari ribuan peternak itu bisa terlayani dengan lancar. Karena peternak itu hidupnya dari peternakan, kalau susunya tidak ada yang nampung akan kesulitan.
"Harapan kami ada win-win solution dan UD Pramono tetap beroperasi. Kita tidak mau intervensi seperti apa sih dulu komunikasinya," sambungnya.
Lusia mengatakan rencana dari dirjen pajak kementerian keuangan mau datang, Rabu (6/11/2024) nanti. Harapannya ada kebijakan dari sana, ada pembukaan blokir dan bisa beroperasi lagi.
"Rencana besok rabu dari dirjen pajak kementerian keuangan mau datang ke sini. Yang jelas ada win-win solution, karena UD Pramono inikan menghidupi banyak orang dan berkelanjutan peternakan di Boyolali," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Emas Antam Naik Tipis, Hari Ini Dibanderol Rp 1.897.000 per Gram
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Syahdunya HUT ke-80 RI di Kaki Gunung Merbabu: Drama Kolosal, Cosplay Pahlawan hingga Tari Saman
-
Asyik Mancing di Embung Musuk Boyolali, Bocah 12 Tahun Malah Tewas Tenggelam
-
Pilihan Baru Hyundai Stargazer: Varian Cartenz & Cartenz X Meluncur di Solo Raya
-
34 Suporter Ditangkap di Laga Persis Solo vs Persija, Ini Penyebabnya
-
Pesangon Eks Karyawan PT Sritex Belum Cair, Ada yang Tembus Rp 100 juta