Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 16 September 2024 | 18:29 WIB
Warga saat berebut gunungan di grebeg maulud Keraton Solo, Senin (16/9/2024). [Suara.com/Ari Welianto]

Saat proses grebeg, lanjut dia, terdapat gunungan yang berisi hasil bumi yang diarak untuk dibagikan ke masyarakat secara merata. 

"Setelah proses dari tanggal 9 kemarin, Gamelan masuk dan dibunyikan selama sepekan. Inilah hari terkahir bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad," kata dia.

Terpisah Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo, Pareden Garebeg Mulud Tahun JE 1958 diadakan atas perintah PB XIII dan dibiayai secara utuh oleh PB XIII.

"Jadi PB XIII memberikan pasang gunungan (2 putri, 2 laki-laki), berikut dengan isi dari kotak camtoko (gunungan)," jelasnya.

Baca Juga: Keributan Pecah di Sekaten! Tabuh Gamelan Berujung Adu Pukul Kubu LDA vs Raja Keraton Solo

Gusti Dipo menambahkan PB XIII, GKR Pakoe Boewono, Putra Mahkota KGPAA Hamangkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram, GKR Timoer Rumbai, Gusti Devi, Gusti Ratih, dan Gusti Putri Purnaningrum, dalam acara adat ini juga membagikan udig-udig di depan Pintu Kamandungan Keraton Surakarta Hadiningrat.

Kontributor : Ari Welianto

Load More