Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Kamis, 22 Agustus 2024 | 22:26 WIB
Mantan Capres Ganjar Pranowo saat bertemu dengan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, Kamis (22/8/2024). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Mantan Gubernur Jateng dan Calon Presiden (capres) Ganjar Pranowo tiba-tiba menemui Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo di kediaman pribadinya di Pucangsawit, Kamis (22/8/2024) sore.

Keduanya bertemu saat di hampir seluruh wilayah Indonesia terjadi unjuk rasa besar-besaran menolak RUU Pilkada.

Pertemuan tersebut tidak ada janjian terlebih dahulu, melainkan secara tiba-tiba. Tidak ada agenda khusus saat Ganjar sowan ke dedengkot PDIP Solo terseut.

"Kebetulan sedang ada acara di Solo. Setelah acara selesai, langsung saja meluncur ke kediaman Mas Rudy ini. Rezeki saya, kebetulan beliau juga sedang longgar waktu dan ada di rumah. Jadi temu kangen dengan pejuang tangguh ini," terang Ganjar, Kamis (22/8/2024).

Baca Juga: Pilkada Solo 2024: Akankan PDIP dan PKS Sepakat Berkoalisi? Ini Kata FX Rudy

Keduanya sempat diskusi dan ngobrol santai selama kurang lebih 1,5 jam. Ada sejumlah tema yang dibahas dalam pertemuan tersebut mulai dari soal konsolidasi barisan, masalah kepartaian, pilkada hingga polemik pasca putusan MK dimentahkan DPR.

Ada juga keluhan-keluhan warga yang disampaikan masuk, jadi pembicaraan, dalam obrolan tersebut.

"Ternyata memang banyak yang mengaku kecele (menyesal). Belum juga pasangan hasil Pilpres kemarin dilantik, rakyat sudah merasakan bahwa situasi yang dialami sudah tidak nyaman bagi rakyat," ungkapnya.

Sementara itu FX Hadi Rudyatmo mengatakan banyak orang yang pilpres lalu terpengaruh sembako. Akhirnya menemuinya dan mengaku menyesal.

"Banyak yang khilaf karena tergiur sembako. Emosi sesaat itu melupakan perjuangan dan kebersamaan PDIP dengan mereka selama ini," jelas mantan Wali Kota Solo ini.

Baca Juga: Pilkada Solo 2024: PDIP Siapkan Sosok untuk Hadapi Gusti Bhre, Siapa Dia?

"Setelah pilpres banyak yang khilaf, mereka sadar dan menyesal. Ya, penyesalan kemudian hari tidak berguna," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More