Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 11 Agustus 2024 | 12:30 WIB
Hendra Prihadi saat temui Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo resmi mendukung Hendrar Prihadi atau Hendi pada Pilgub Jateng 2024 mendatang.

Sempat santer berhembus jika PDIP bakal mmengusung sosok mantan Panglima TNI, Andika Perkasa sebagai calon gubernur.

Meski demikian, Rudy menyebut Hendi cocok Jateng, karena tahu medan. Apalagi beliau pernah juga menjabat sebagai Wali Kota Semarang.

Sebelumnya, Hendi menyambangi kediaman dedengkot PDIP Solo itu di kawasan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Sabtu (10/7/2024).

Baca Juga: PDIP Siap Hadapi Gusti Bhre di Pilkada Solo 2024, FX Rudy: Monggo, Kita Petarung!

"Kalau saya pas di Jateng lah. Karena beliau pernah jadi wali kota dan tahu medan to," tegas Rudy.

Meski demikian untuk rekomendasi itu tetap tergantung dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri. Karena yang dibawah itu kader-kader setia, diberi rekomendasi berjuang untuk menang, tidak diberi rekomendasi tetap berjuang untuk memenangkan.

"(Memberikan masukan nama Hendi ke DPP) Saya tidak punya kapasitas itu, kalau gubernur kan kapasitas DPD. Jadi tidak ada istilah memberikan masukan ke sana, kita percaya penuh dengan DPP," katanya.

Rudy mengatakan sistem ataupun metode yang sekarang ini beda lima tahun yang lalu. Kalau lima tahun yang lalu itu, DPC diberi kewenangan proses penjaringan sampai penyaringan.

"Kalau sekarang DPC hanya menerima pendaftaran, DPD membuka pendaftaran, dan DPP pun membuka pendaftaran. Mungkin Mas Hendi mendaftarkan di Semarang, bisa jadi saja mungkin Mas Hendi mau ditugaskan ke Papua saja, sebagai kader setia pasti berangkat," ungkap dia.

Baca Juga: Fraksi PDIP Resmi Kirim Surat Usulan Pengisian Jabatan Wakil Wali Kota Solo

Ketika disinggung apakah di Jateng itu cocok Andika Perkasa maupun Hendrar Prihadi, Rudy menyebut dengan keduanya sama-sama kenal.

"Tapi Mas Hendi kan sudah pernah jadi Wali Kota Semarang. Ya tergantung Mbak Mega nanti, penugasannya ke siapa. Semua penugasan itu dari DPP, tugas saya dan DPD hanya menerima pendaftaran," katanya.

Kalau dipasangkan, Rudy enggan mengira-ira. Bahkan tadi sudah disampaikan, mau dipasangkan dengan siapapun kalau itu penugasan partai tetap jalan tidak ada kata menolak.

"Nek aku entuk ngei penugasan tak kei sekarang. Kalau secara pribadi boleh-boleh saja saya mendukung Mas Hendi," jelas dia.

Selain sosok sebagai mantan Wali Kota Semarang, Rudy menyebut sekarang kam jadi Ketua LKPP dan itu luar biasa. Beliau juga jadi ketua organisasi-organisasi masa yang ada di Semarang, seperti Ketua Taruna Merah Putih tingkat pusat.

"Kan berati beliau punya kelebihan dan saya cerita apa adanya. Saya kader setia kok, mau dipakai tetap PDIP, tidak ya PDIP dan tetap berjuang," tandasnya.

Rudy menilai pilkada dan pilpres itu berbeda. Namun mau merasa pilpres itu sukses dan akan diteruskan di pilkada maka itu terlalu.

"Semua itu tergantung rakyat dan calon. Sebenarnya rakyat itu butuh tiga hal yang tidak sulit, yakni pemimpin mudah ditemui, pemimpin mau dan mampu memberi solusi kalau rakyat ada kesulitan, pemimpin mau dekat dengan rakyatnya. Itu saja tidak minta muluk-muluk rakyat," papar dia.

Sementara itu Hendrar Prihadi mengatakan bahwa pilkada itu banyak-banyakan warga memilih pasangan calon.

"Sekarang tinggal kenceng-kencengan kita turun ke bawah dengan cara macem-macem. Saya rasa semua calon sudah punya sistem, tinggal itu saja," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More