Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 24 Juli 2024 | 13:39 WIB
Seorang pengendara saat melintas di depan Gedung Solo Techno Park yang bakal digunakan arena tenis meja APG XI 2022, di Jebres Solo, Jateng, Selasa (5/7/2022). [ANTARA/Bambang Dwi Marwoto]

SuaraSurakarta.id - Keberadaan Solo Technopark (STP) juga sudah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan yang bergerak di sektor digital, mendapat tanggapan positif.

Kondisi itu membuktikan dunia investasi di Solo cukup menggembirakan selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka.

"Tidak hanya perusahaan manufaktur yang menopang ekonomi, tapi juga makin bertambahnya perusahaan teknologi memperlihatkan Solo saat ini sebagai episentrum ekonomi baru untuk sektor digital ekonomi," kata Ekonom Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Anton Agus Setyawan, Rabu (24/7/2024).

Dia memaparkan, sejauh ini fasilitas yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk investor sudah bagus, di antaranya jalan raya, kebutuhan listrik, jaringan internet, dan telekomunikasi.

Baca Juga: Fraksi PDIP Resmi Kirim Surat Usulan Pengisian Jabatan Wakil Wali Kota Solo

"Hampir semuanya kalau kita mengacu pada penilaian indeks daya saing daerah (IDSD), memang skornya empat semua," jelas dia.

Solo Technopark. (Dok: Istimewa)

Anton mengatakan, keberadaan STP juga sudah banyak dimanfaatkan oleh perusahaan yang bergerak di sektor digital, salah satunya adalah e-commerce Shopee.

Selain itu, ada beberapa perusahaan lain yang juga sudah mengisi STP, di antaranya Bank Mandiri, SKK Migas, GoTo, ACER, dan J&T.

Meski demikian, menurut dia baru Shopee yang banyak menempatkan karyawan di area tersebut. Bahkan, perusahaan tersebut juga memiliki operasional dengan ratusan tenaga kerja lokal di Solo Paragon Mal.

Sementara itu, ia juga mengapresiasi program Gibran selaku wakil presiden terpilih yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Solo, di mana salah satunya adalah membangun sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga: 5 Kuliner Favorit Presiden Jokowi di Kota Solo

"Sebenarnya arah Mas Gibran itu benar, masuk perusahaan-perusahaan itu tapi juga punya komitmen mendidik tenaga kerja juga. Termasuk untuk bisnis digital itu, kata kuncinya membangun SDM," kata Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS tersebut.

Apalagi, dikatakannya, Solo merupakan kota jasa dan ekonomi kreatif, sehingga tidak butuh banyak tenaga kerja tetapi butuh tenaga kerja yang terampil.

"Kita tunggu bagaimana pemerintahan baru Kota Solo membangun investasi dan membangun program-program yang menarik investor yang sesuai dengan karakteristik ekonomi Kota Solo, khususnya ekonomi digital. Nanti silahkan masyarakat mengamati, wali kota yang baru punya potensi ke arah itu atau tidak," kata Guru Besar Program Studi Manajemen UMS itu. (ANTARA)

Load More