SuaraSurakarta.id - Larangan study tour bagi siswa sekolah negeri di Jawa Tengah berdampak bagi biro perjalanan wisata. Bahkan sudah ada pihak sekolah yang menkonfirmasi atau membatalkan rencana study tour.
"Ini saja ada sekolah yang membatalkan, sekitar enam sekolah. Itu sekolah-sekolah negeri baik di wilayah Sukoharjo hingga Karanganyar," terang Direktur Terangga Reswara Tour and Travel Sukoharjo, Susilo Tri Atmojo saat dihubungi, Senin (20/5/2024).
Susilo menjelaskan saat ini masih konfirmasi sekolah-sekolah itu mundur. Tapi pada kenyataannya biasanya kalau ada konfirmasi mundur sudah tidak berani.
"Konfirmasinya itu setelah adanya aturan larangan tersebut. Tujuannya itu macam-macam, ada yang ke Bali, ada juga yang ke Jakarta," ungkapnya.
Ada juga yang kunjungan industri dari salah satu SMK yang dibatalkan. Padahal itu semata-mata tidak hanya piknik dan sudah direncanakan jauh-jauh hari.
"Yang SMK itu biasa kunjungan industri dan itu pastinya penting," jelas dia.
Adanya pembatalan ini, jelas omzetnya turun hingga 50 persen. Mereka rencana berangkat setelah ujian semesteran, ada juga berangkat bulan September nanti.
"Omzet jelas turun hingga 50 persen. Kalau rencana berangkat biasanya setelah semesteran," sambungnya.
Sebagai biro, lanjut dia, jelas sangat menyayangkan adanya larangan tersebut. Karena itu murni bukan untuk senang-senang tapi tetap ada edukasi seperti ke tempat sejarah maupun industri.
Baca Juga: FSGI Sarankan Program Study Tour Tetap Ada, Jika Dilarang Sektor Pariwisata Bisa Rugi
"Jelas sangat disayangkan dan pastinya berdampak. Apalagi itu bertolak belakang dengan kementerian pariwisata yang sedang gencar mengkampanyekan untuk wisata," kata dia.
Susilo mengakui punya solusi terkait masalah ini, yakni aturannya saja yang diperketat jangan terus tidak boleh.
Artinya biro memakai armada terbaru kurang lebih 6 tahun, PO bus harus mempunyai uji KIR terbaru.
"Aturan boleh diperketat tapi jangan terus tidak diperbolehkan. Selama ini kalau dapat order, kami mengutamakan armada yang layak baik dekat maupun jauh, paling tidak armada keluaran 2018 dan bukan body yang rombakan rapi benar-benar baru," ujarnya.
Sementara pemilik PT EOG Galery Mandiri Tour and Travel Karanganyar, Hilal Alfri Hadianzah mengatakan sudah ada sejumlah sekolah yang minta dipending. Ada juga sekolah yang mengubah program dengan mencari lokasi yang dekat.
"Ada yang pending dibeberapa sekolah di Solo, Sragen hingga Klaten dengan tujuan ada yang ke Pangandaran, Gunung Kidul serta Jepara juga. Ada yang merubah program, ada juga yang minta ingin mengecek secara detail armada, seperti minta KIR, surat-surat komplit," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa
-
10 Wisata Tawangmangu Karanganyar yang Cocok untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025