Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 19 Mei 2024 | 11:50 WIB
Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka di Kantor KPU Kota Solo, Kamis (2/4/2024). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi adanya larangan sekolah menggelar study tour.

Gibran tidak mempermasalahkan adanya stud tour untuk siswa sekolah. Hanya saja armada busnya yang harus lebih diperketat.

"Nggak masalah. Busnya saja yang diperketat," terang dia saat ditemui di penutupan HUT ke-44 Dekranas di Pamedan Pura Mangkunegaran, Sabtu (18/5/2024) malam.

Wakil presiden terpilih ini menjelaskan study tournya itu jangan dihilangkan. Tapi lebih pada pengetatan di armada transportasinya.

Baca Juga: ASITA Solo Kritik Keras Larangan Study Tour: Kebijakan Emosional Tanpa Dasar!

"Study tournya jangan dihilangkan. Pengetatan di armada transportasi," ungkap dia.

Sebelumnya Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengatakan adanya larangan sekolah untuk menggelar study tour itu terlalu reaktif.

"Itu terlalu reaktif. Orang harus melihat kacamatanya dari mana," katanya.

Teguh menegaskan di Solo tidak pernah lulusan sekolah itu lalu menggelar study tour. Namanya study tour itu study, mereka cari tambahan ilmu di luar sekolah.

"Kita itu tidak pernah lulusan ada study tour tidak pernah. Study tournya yang kejadian di Subang itu kan kelulusan. ," tandas dia.

Baca Juga: FSGI Sarankan Program Study Tour Tetap Ada, Jika Dilarang Sektor Pariwisata Bisa Rugi

Teguh menambahkan Kota Solo tidak melarang adanya study tour. Tapi lebih ke armadanya, maka menghimbau Dinas Perhubungan (Dishub) harus tegas dan jujur, kalau memang armada yang melakukan pengecekan tidak memenuhi syarat tidak perlu dioperasikan dan langsung dilaporkan.

"Solo tidak melarang adanya study tour, dengan tegas tidak melarang study tour," pungkasnya.

Seperti diketahui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah (Disdikbud Jateng) Uswatun Hasanah menyampaikan larangan karya wisata atau study tour, khususnya untuk sekolah negeri di wilayah Jawa Tengah.

Kontributor : Ari Welianto

Load More