SuaraSurakarta.id - Efek trauma juga terjadi usai mengalami kecelakaan. Masalah tersebut tentu akan berpengaruh kepada kehidupan korban pascakejadian yang perlu dikenali ciri-cirinya dan diatasi.
Psikolog Anak dan Keluarga Sani B. Hermawan mengatakan setelah mengalami kecelakaan, tidak jarang seseorang mengalami trauma pascakejadian yang berkaitan dengan proses kecelakaan itu sendiri, tempat kejadian, atau bahkan waktu kejadian.
"Dalam kecelakaan, tentunya ada trauma terhadap suatu kejadian, bisa jadi trauma terhadap prosesnya, kejadiannya, tempatnya atau bahkan waktunya (pagi, siang, atau malam), hingga trauma di jalanan," kata Sani yang juga Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani dikutip dari ANTARA pada Selasa (14/5/2024).
Sani menambahkan bahwa beberapa ciri-ciri umum dari orang yang mengalami trauma pasca-kecelakaan adalah adanya upaya untuk menghindari hal-hal yang berkaitan dengan rasa perih atau sakit yang dialami selama kejadian tersebut.
Para korban mungkin merasa sedih, panik, atau takut ketika menghadapi situasi yang mengingatkan mereka atas kejadian traumatis tersebut.
Dalam mengatasi trauma pasca-kecelakaan, langkah-langkah pemulihan yang tepat menjadi sangat penting.
Pertama, penting bagi individu yang mengalami trauma untuk mencari bantuan profesional dari seorang psikolog atau terapis yang terlatih dalam penanganan trauma.
"Harus berkonsultasi ke psikolog untuk mengetahui tips-tipsnya, karena setiap orang yang mengalami kejadian yang sama bisa saja traumanya berbeda, karena penjiwaan seseorang, kekuatan dan kerapuhan seseorang itu sangat berkontribusi terhadap seberapa berat trauma yang terjadi," katanya.
Selain itu, penting juga untuk memiliki dukungan sosial yang kuat dari keluarga, atau orang terdekat untuk mendiskusikan pengalaman mereka dengan orang-orang yang dipercayai dapat membantu individu merasa didengar tanpa dihakimi dan didukung dalam proses pemulihan mereka.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Bus vs Truk Kontainer di Tol Karanganyar, Satu Orang Tewas
Berikutnya menurut Sani adalah harus menerima bahwa kejadian tersebut sudah menjadi takdir yang dialami, dan sudah suratan Tuhan.
Oleh karena itu, pendekatan diri kepada tuhan melalui spiritual dan ibadah itu menurutnya sangat penting, karena di sini korban juga akan mendapat ketenangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
KGPH Mangkubumi Dinobatkan PB XIV, Kubu PB XIV Purboyo Bakal Tempuh Jalur Hukum
-
Momen Haru Wiranto Antar Jenazah Istri ke Peristirahatan Terakhir, Doa dan Tangis Pecah di Pemakaman
-
Wong Solo Merapat! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Siap Bikin Hidup Makin Ceria, Sikat 4 Link Ini!
-
Komitmen Golkar di Tengah Tantangan Ekonomi: Alia Noorayu Laksono Turun Bantu Ratusan Keluarga
-
10 Babak Perebutan Takhta Keraton Solo: Kisah Lengkap Dua Putra Raja yang Saling Mengklaim