Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 19 Maret 2024 | 19:17 WIB
Para penyandang tuna netra saat tadarus al quran bersama. [Suara.com/Ari Welianto]

"Sudah mulai sejak awal ramadan kemarin dan rutin setiap hari, tidak hanya di bulan ramadan juga. Ada juga yang baru belajar, biasanya yang sudah bisa mengajari yang belum bisa," terangnya.

Menurutnya ada sekitar 35 orang yang biasa tadarus bersama-sama. Mereka pun sangat antusias sekali untuk belajar al quran.

"Alhamdulillah, untuk antusias mereka sangat suka. Karena juga termotivasi berbagai pihak, baik dari lingkungan atau dari segi nilai-nilai pahala yang mungkin berlipat ganda pads bulan ramadan," papar dia.

Suranto menambahkan ada kendala untuk mengajarkan mereka baca al quran. Jadi bagaimana membangkitkan semangat agar mereka suka.

Baca Juga: Dari Lapangan Hijau ke Jalanan: Selebrasi Juara Persis Solo U-20 Berbalut Kepedulian di Bulan Ramadan

"Ini kita butuh komunikasi baik secara kelompok atau individu. Kita tidak ada target, disesuaikan dengan kemampuan anak, disesuaikan kondisi juga sehingga mereka belajar ngaji betul-betul diambil dari hati, keikhlasan dan kerelaan," tandas dia.

"Motivasi terus menerus kita lakukan. Tapi pelaksanaan nanti betul-betul biar mendapatkan hidayah tidak gara-gara dari pembimbing tidak ada paksaan tapi betul-betul kesadaran diri," pungkasnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More