Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 19 Maret 2024 | 19:17 WIB
Para penyandang tuna netra saat tadarus al quran bersama. [Suara.com/Ari Welianto]

Achmad mengakui mempelajari al quran braille awalnya memang sulit tapi lama-lama terbiasa.

Metode untuk belajar al quran braille itu, lanjut dia, yang penting sudah tahu huruf latin dulu. Kemudian menginjak belajar braille arab.

"Awalnya itu sudah tahu huruf latin dulu lalu belajar braille arab. Karena huruf braille arab itu beberapa berdasar dari huruf latin dan nanti ada rumus-rumus tambahan lagi yang menunjang untuk bisa ke huruf braille arab," paparnya.

Untuk belajar braille arab sepenuhnya itu pelan-pelan. Jadi setelah memahami rumusnya terus sering-sering membaca al quran.

Baca Juga: Dari Lapangan Hijau ke Jalanan: Selebrasi Juara Persis Solo U-20 Berbalut Kepedulian di Bulan Ramadan

"Kalau saya dulu sebelum di sini sudah belajar dulu. Secara efektif bisa belajar al quran braille itu kurang lebih satu tahun lah untuk memahaminya," jelas dia.

"Kalau belajar huruf braille dasar itu sejak kelas 1 SD, usia 8 tahun. Belajar braille arab itu kelas 3 SD," lanjutnya.

Achmad sebelum di sekolah Pelayanan Sosial Disabilitas Netra Bhakti Chandrasa Solo di SLB Kebumen. Terus masuk ke sini tahun 2021 kemarin.

Ia pun memaknai bulan ramadan ini karena bulan yang istimewa, jadi semuanya itu istimewa. 

"Jadi perlakukan ramadan dengan istimewa apapun kegiatan kita, apapun perasaan kita dan apapun segala yang kita kerjakan diniatkan lillahi ta'ala," sambung dia.

Baca Juga: Ini Hukum Mencicipi Makanan Saat Berpuasa, Batal atau Tidak?

Sementara itu pengajar Pelayanan Sosial Disabilitas Netra Bhakti Chandrasa Solo, Sartono mengatakan tadarus bersama ini dimulai sejak awal ramadan. Ada juga yang tadarus sendiri, ada juga yang belajar dengan teman yang lain karena memang pemula.

Load More