SuaraSurakarta.id - Masjid Saminah Sihyadi adalah salah satu masjid ada di Kota Solo, tepatnya di Kampung Gumunggung, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari. Masjid itu dibangun tahun 2022 lalu dan pertama dioperasikan untuk ibadah pada bulan Ramadan 2023 kemarin.
Masjid Saminah Sihyadi ini dibangun di zona yang dikenal banyak orang sebagai zona hitam. Karena di kawasan ini banyak preman, penjudi, pemabuk, PSK hingga waria.
Setelah masjid ini jadi, mereka pun dirangkul untuk aktif masjid buat beribadah hingga mengikuti kajian.
Imam Besar Masjid Saminah Sihyadi, Abdul Fattah mengatakan Masjid Saminah Sihyadi ini dibangun di zona yang dikenal hitam.
Masjid ini dibangun dengan bentuk bulat yang merupakan circle. Tujuannya adalah mencirclekan bahwasanya Islam itu tidak eklusif, siapapun bisa masuk di masjid ini.
"Filosofinya kita harus merangkul mengingat masjid ini dibangun di tengah-tengah zona hitam. Ini kan zona hitam, banyak preman, PSK hingga waria," teranya saat ditemui, Rabu (13/3/2024).
Abdul mengakui sejak masjid beroperasi hingga saat ini sudah punya binaan, 10 PSK, satu waria dan sebagian preman.
Mereka pun dimasukan ke dalam pengurus Masjid Saminah Sihyadi dan mereka cukup aktif.
"Kita sudah punya binaan dan aktif di masjid. Ada kepala preman yang kita rangkul terus anak buahnya juga ikut ke sini, sebagian yang jaga parkir juga mantan preman," ungkap dia.
Baca Juga: Catat! Pemkot Solo Wajibkan Usaha Hiburan Malam Tutup di Awal Puasa
Abdul punya cara untuk merangkul mereka agar mau ke masjid. Butuh waktu dua bulan untuk merangkul dan mengajak mereka beribadah.
Saat awal masjid selesai dibangun tahun 2023 lalu, ia menggelar karpet di halaman masjid malam hari sekitar pukul 20.30 WIB atau pukul 21.30 WIB.
Ia pun mengajak makan bersama mereka setiap hari dalam kurun waktu selama dua bulan.
"Caranya saya tidak serta merta mengajak langsung mereka untuk salat dan mengaji. Saya selalu rutinkan saat malam mengelar karpet di halaman masjid, kita makan-makan bersama setiap hari dalam kurun waktu dua bulan," katanya.
Awalnya itu yang datang baru lima orang kemudian berangsur-angsur sampai dengan total kurang lebih 51 orang.
"Ngambilnya ketua-ketuanya terus mengajak anak buahnya. Mereka aktif datang ke sini untuk ibadah," sambung dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Gibran Absen di Reshuffle Kabinet Prabowo, Jokowi: Itu Hak Penuh Presiden!
-
Sinyal Politik 2029: Jokowi Tegaskan Perintahkan Dukung Prabowo-Gibran Dua Periode ke Relawan
-
Granat Ditemukan Ditumpukan Rongsok, Akan Dicek di Mako Brimob Boyolali
-
Warga Mojosongo Temukan Granat saat Pilah Tumpukan Rongsok
-
Komisi X DPR RI Sarankan Erick Thohir Agar Segera Mundur dari Ketua Umum PSSI