Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 10 Maret 2024 | 15:59 WIB
Banjir di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Minggu (10/3/2024). [ANTARA/HO-Camat Sidoharjo]

SuaraSurakarta.id - Sejumlah dukuh di Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen Jawa Tengah terendam air akibat luapan anak sungai maupun sungai Bengawan Solo, Sabtu (9/3/2024) malam.

Camat Sidoharjo Dwi Cahyono mengatakan, air mulai terlihat naik semenjak Sabtu malam akibat meluapnya aliran sungai Mungkung.

"Ketika aliran sungai Mungkung mulai surut, aliran Bengawan Solo naik sehingga desa-desa yang ada di bantaran Bengawan Solo terendam," kata Dwi dilansir dari ANTARA, Minggu (10/3/2024).

Hingga siang ini air belum surut total. Bahkan, ketinggian air masih di kisaran 50 cm di Desa Sribit dan sekitar 60-70 cm di Desa Pandak. Ia mengatakan di Desa Sribit ada dua dukuh yang terendam banjir, yakni Dukuh Miwung dan Dukuh Pandak. Sedangkan di Desa Pandak, banjir terjadi di Dukuh Ngelo.

Baca Juga: Kasus Dugaan Pelecehan Biduan di Sragen Berbuntut Panjang, Polisi Segera Panggil Pelaku

Meski banjir masih menggenangi permukiman warga, dikatakannya, hingga saat ini belum ada warga yang mau dievakuasi.

"Saat ini warga belum mau dievakuasi, alasannya karena masih banyak keluarganya yang ada di situ. Selain itu, rumahnya belum terendam tinggi sehingga belum mau dievakuasi," jelas dia.

Meski demikian, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah dan peralatan perahu tetap siaga di kawasan yang tergenang.

"Mereka standby jika warga mau mengungsi atau ingin keluar dari kampung," katanya.

Salah satu daerah lain yang juga terendam banjir yakni di Kecamatan Sragen.

Baca Juga: Viral! Biduan Dilecehkan Saat Nyanyi di Sragen, Pelaku Pukul Korban Saat Dilawan

Sementara itu, Camat Sragen Heru mengatakan, akibat luapan sungai tersebut, air merendam Desa Tangkil dan Desa Kedungupit.

Menurutnya, untuk di Desa Tangkil, air merendam Dukuh Gabusan dan Tugu. Bahkan, di dua dukuh tersebut air sampai masuk ke rumah warga.

Pihaknya mencatat ada sebanyak 15 rumah di Dukuh Gabusan dan 54 rumah di Dukuh Tugu yang terendam air. Sama dengan di Sidoharjo, warga di dua dukuh tersebut belum mau dievakuasi.

Sementara itu, di Desa Kedungupit, banjir melanda Dukuh Pelang dan Prayunan. Ia mengatakan, di Dukuh Prayunan air lebih banyak merendam areal persawahan.

Load More