Penyakit leptospirosis disebabkan karena bakteri Leptospira. Seseorang dapat terinfeksi bakteri leptospira jika mata, mulut, hidung ataupun luka terbuka pada kulit bersinggungan dengan:
Urine, darah, ataupun jaringan dari binatang yang membawa bakteri
Air yang terkontaminasi oleh bakteri.
Tanah yang terkontaminasi oleh bakteri.
Tergigit binatang yang terinfeksi oleh penyakit leptospirosis.
Sementara itu bakteri leptospira dapat masuk ke dalam tubuh lewat luka terbuka, baik luka kecil seperti luka lecet maupun luka besar seperti luka robek. Selain itu bakteri ini juga bisa masuk lewat mata, hidung, mulut dan saluran pencernaan.
Leptospirosis bisa menular antarmanusia melalui ASI atau hubungan seksual namun kasus ini sangat jarang terjadi. Beberapa hewan yang dapat menjadi sarana penyebaran bakteri Leptospira adalah anjing, babi, kuda, sapi dan tikus.
Pengobatan Leptospirosis
Pada umumnya infeksi leptospirosis tidak memerlukan penanganan khusus. Pada kondisi yang ringan, infeksi leptospirosis bisa sembuh dengan sendirinya dalam 7 hari. Pengobatan biasanya ditujukan untuk meredakan gejala serta mencegah komplikasi.
Beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan untuk penderita leptospirosis antara lain:
1. Pemberian obat-obatan
Apabila gejala sudah muncul, dokter akan memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala dan untuk mengatasi infeksi bakteri. Beberapa obat yang diberikan adalah obat antibiotik, seperti penisilin, amoxicillin, ampicillin, doxycycline, atau azithromycin. Selain itu dokter juga memberikan obat penurun demam dan pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.
2. Perawatan di rumah sakit
Baca Juga: Kisah Sedih Keluarga Pelayar Asal Sukoharjo Meninggal di Kapal, Tak Percaya dengan Hasil Autopsi
Perawatan di rumah sakit dilakukan jika infeksi telah berkembang makin parah dan menyerang organ (penyakit Weil). Dalam kondisi ini, antibiotik akan diberikan melalui infus. Sementara itu kemungkinan sembuh dari penyakit Weil tergantung pada organ yang terserang infeksi dan tingkat keparahannya. Pada pasien leptospirosis yang parah, kematian bisa terjadi karena perdarahan atau akibat komplikasi pada paru-paru atau ginjal.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
Hendak Aksi Tawuran di Mojosongo, Polisi Amankan Enam Pemuda Perguruan Silat
-
Agustus Penuh Karya: Pasar Rakyat dan Budaya TBJT Surakarta Hadirkan Ratusan Seniman
-
Insiden Berdarah di Solo: Perkelahian Tewaskan Satu Orang, Pelaku Diamankan
-
Miras Ilegal Digerebek: Sparta Polresta Solo Sikat Penjual Ciu di Kadipiro
-
Transaksi Soloraya Great Sale 2025 Sudah Tembus Rp10,3 Triliun, Karanganyar Tertinggi