SuaraSurakarta.id - Pendapatan asli daerah (PAD) Kota Solo tentu menjadi sorotan saat dipimpin Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. Meski bukan ibukota provinsi, Solo memiliki magnet tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Namun demikian, Gibran berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan PAD Solo untuk tahun ini dengan melakukan sejumlah upaya.
"Sebetulnya PAD kami naik, tapi belum bisa mencapai target yang diharapkan. Makanya saya gencar cari CSR, mendatangkan investor," kata Gibran dikutip dari ANTARA pada Rabu (28/2/2024).
Selain itu, menurut dia, upaya lain yang dilakukan adalah privatisasi lahan pemkot yang dikerjasamakan.
"Kami ingin lahan kami dipakai untuk kegiatan produktif. Apalagi Solo ini pemasukan murni dari pajak dan retribusi," katanya pula.
Oleh karena itu, Gibran menilai ke depan perlu kreativitas yang lebih baik lagi.
"Ada intensifikasi, ekstensifikasi. Saya ingin ke depan pencapaian PAD lebih baik," katanya pula.
Sebelumnya, Kepala Bapenda Kota Surakarta sekaligus Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Surakarta Tulus Widajat mengatakan untuk pajak daerah pada tahun 2023 tercapai sebesar 84,11 persen.
"Target pajak daerah tahun 2023 sebesar Rp524,045 miliar dan terealisasi Rp441.597.304.536. Sebenarnya realisasi tahun 2023 sudah lebih tinggi dari 2022, jadi lebih banyak Rp33 miliar," kata dia.
Baca Juga: Gibran Ngaku Tak Nonton Pemberian Jenderal Kehormatan Prabowo Subianto, Pilih Datangi Tempat Ini
Ia mengatakan untuk capaian pada tahun 2023 hampir sama dengan tahun sebelumnya, yakni 84,27 persen.
Selain itu, untuk realisasi retribusi pada tahun 2023 tercapai 71,52 persen dari target, yakni target Rp85.443.461.840 dan tercapai Rp57.705.618.557.
Menurut dia, sebagian penerimaan yang tidak mencapai target ada di bawah Dinas PUPR, seperti persetujuan bangunan gedung (PBG).
Dia mengatakan ada penyesuaian dengan peraturan bangunan yang baru, sehingga dari target yang ditetapkan sebesar Rp18 miliar hanya tercapai Rp5,5 miliar.
"Selain itu sewanya PDAM, tidak ada penambahan pipa, tanah yang dipakai tidak bertambah, artinya tidak ada sewa untuk itu. Kemungkinan tahun ini akan ada penambahan jaringan dari PDAM, sambungan rumah akan menambah retribusi pemakaian kekayaan daerah," katanya pula.
Meski demikian, katanya lagi, ada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) yang retribusinya mencapai target, salah satunya pada Dinas Perhubungan yang target retribusinya mencapai 100 persen lebih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!