SuaraSurakarta.id - Polemik keberadaan Pasar Ikan Balekambang tak kunjung menemui titik terang.
Kondisi itu mendapat sorotan tajam dari Ketua Umum Lembaga Penyelamat Aset dan Anggaran Belanja Negara (LAPAAN) Republik Indonesia, Dr BRM Kusumo Putro SH MH.
Dirinya menyesalkan soal keberadaan pasar ikan yang berada di kawasan wisata itu yang tidak kunjung dipindahkan oleh Pemkot Solo.
"Setahun lali sudah ada rencana dipindah. Tapi sampai sekarang tidak ada realisasi," kata Kusumo.
Atas berlarut-larutnya masalah ini, Dinas Perdagangan hingga Dinas Perikanan, dinilai Kusumo, mencla-mencle.
Ditambahkan Kusumo yang selama ini juga dikenal sebagai advokat, kondisi Pasar Ikan di Balekambang diperparah dengan banyaknya pedagang sudah pada pindah, diantaranya di Pasar Selokaton, Karanganyar dan pasar lainnya.
"Kami mendesak aar Pasar Oprokan di Balekambang, segera dipindahkan karena di kawasan Balekambang akan dijadikan tempat destinasi pariwisata budaya,"jelas dia.
Kusumo juga menyayangkan sikap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang pernah menyampaikan statement bahwa Balekambang sebagai tempat pariwisata akan dibuka.
"Untuk itu, Pasar Ikan Balekambang secepatnya ditutup, karena selain tidak sesuai peruntukannya, keberadaanya diyakini melanggar hukum dan perundang-undangan serta melanggar kerjasama pemanfaatan."
Baca Juga: Gibran Ngaku Tak Nonton Pemberian Jenderal Kehormatan Prabowo Subianto, Pilih Datangi Tempat Ini
Terkait adanya rencana revitalisasi Pasar Ikan Balekambang yang diusulkan Pengelola Pasar, Liesmianingsih, hal itu dinilai Kusumo sangat tidak masuk akal. Sebab membangun pasar baru, tentu harus memenuhi berbagai syarat seperti amdal, pengelolaan limbah dan lainnya.
"Kalau di Balekambang mau di bangun pasar ikan jelas tidak sesuai peruntukkannya. Karena di Balekambang merupakan zona wisata. Tempat pariwisata, kok disitu ada pasar. Ini tidak relevan peruntukkannya?," jelas Kusumo dengan nada tanya.
Menurutnya, sejumlah lokasi sangat relevan untuk keberaan pasar ikan, seperti di Pedaringan, Pasar Pucangsawit sebagai alternatif. Sangat kontradiktif antara pasar iklan di lokasi wisata. Mestinya di tempat pariwisata, disitu cocoknya ada pasar cinderamata, souvenir, pusat oleh-oleh.
"Sikap Pemkot saya nilai mencla-mencle, katanya akan dijadikan satu dengan Pasar Hewan Semanggi, tapi tempatnya baru akan dicarikan Pemkot Solo," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga