SuaraSurakarta.id - Terdakwa pembunuhan dosen UIN Raden Mas Said Surakarta Wahyu Dian Silviana bernama Dwi Ferianto (23) dituntut hukuman seumur hidup oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo.
Tuntutan hukuman seumur hidup tersebut dibacakan JPU saat sidang dengan agenda tuntut di Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo, Senin (19/2/2024) kemarin.
JPU Hendra Oki Dwi Prasetya membenarkan saat sidang kemarin menuntut terdakwa dengan tuntutan seumur hidup.
"Betul, sidang kemarin kami menuntut terdakwa hukuman seumur hidup. Terdakwa terbukti pasalnya 340 pembunuhan berencana," terangnya, Selasa (20/2/2024).
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Anjing Lato di Mojosongo Solo Resmi Diadukan ke Polisi
Hendra menjelaskan ada lima faktor yang memberatkan terdakwa sehingga dituntut hukuman seumur hidup.
Lima faktor tersebut meliputi perbuatan terdakwa menarik masyarakat, perbuatan terdakwa tergolong sadis, korbannya Wahyu Dian Silviani meninggal dunia di tempat kejadian. Terdakwa juga telah menikmati hasilnya, serta perbuatan terdakwa tidak mendukung perlindungan perempuan.
"Ada lima faktor yang memberatkan memang, hal yang meringankan itu tidak ada. Artinya tidak ditemukan hal yang meringankan terdakwa," jelasnya.
Hendra mengatakan masih akan ada sidang lanjutan dengan agenda tanggapan terdakwa atas tuntutan JPU atau pledoi, Kamis (22/2/2024) nanti.
Karena terdakwa memang minta adanya pembelaan pada kasus ini.
Baca Juga: Tak Asal-asalan, Ini Tips Agar Pengajuan Proposal Hibah Vokasi Cair
"Majelis hakim menetapkan Kamis nanti untuk sidang lagi, agendanya pembelaan atau pledoi. Dari terdakwa memang meminta pembelaannya secara tertulis," paparnya.
Sementara itu kuasa hukum terdakwa, Sari mengatakan kamis nanti akan ada sidang lanjutan dengan agenda pledoi. Nantinya pledoi akan ditulis langsung oleh terdakwa.
"Kamis nanti pledoi atau pembelaan dari penasehat hukum dan terdakwa. Terdakwa ingin membuat pledoi atau pembelaan sendiri secara tertulis," tandas dia.
Seperti diketahui, terdakwa dengan tega membunuh dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Wahyu Dian Silviani, Rabu 23 Agustus 2023 lalu.
Terdakwa yang merupakan warga Dukuh Taru Desa Tempel, Gatak, Sukoharjo ini membunuh korban di sebuah perumahan di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo.
Terdakwa membunuh gara-gara dendam karena sakit hati dihina dan dikatain oleh korban. Kebetulan pelaku bekerja sebagai tukang yang membangun rumah korban.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
Kapok! ASN Pemkot Solo Pelaku Pelecehan Seksual Kini Jadi Petugas Kebersihan
-
Darul Amanah FC Bertanding di Youth Tournament, Kiai Fatwa: Ini Syiar Pesantren di Sepak Bola
-
Blak-blakan! Bos PT Sritex Ungkap Alasan Ogah Simpan Uang Miliaran di Bank
-
UNS Usulkan Mahasiswi yang Bunuh Diri dari Jembatan Jurug Tetap Diwisuda, Begini Prosesnya
-
Kaget Uang Rp 2 Miliar Ikut Disita Kejagung, Petinggi PT Sritex: Itu Tabungan Pendidikan Anak