SuaraSurakarta.id - Sejumlah pengurus Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Soloraya merapatkan barisan di tengah gempuran isu pemakzulan Presiden Jokowi.
Mereka bahkan mengadakan pertemuan di kantor bersama PPP yang berada Semanggi, Pasar Kliwon, Solo.
Kehadiran mereka tak lain untuk mendeklarasikan dukungan dan berjanji bakal mengawal Presiden Jokowi di tengah isu pemakzulan yang kini santer.
Koordinator PPP Solo Raya, Arif Rachman Hakim ditemani sejumlah ketua DPC PPP se-Solo Raya menegaskan bahwa masa jabatan Jokowi sebagai Presiden harus sampai tuntas.
Baca Juga: Tegaskan Para Menteri Jokowi Solid, Zulkifli Hasan Buka Suara Soal Mahfud MD Mundur
Keputusan tersebut dipilih oleh PPP se-Solo Raya usai mengadakan beberapa kali pertemuan dan rapat.
"Bahwa kami dari PPP Solo Raya mengadakan beberapa kali pertemuan beberapa kali untuk mengkaji dan juga kami mengajak beberapa pakar-pakar terkait untuk menyikapi situasi yang terjadi pada sekarang ini. Pertama kenapa kami atas nama PPP Solo Raya Karena kebetulan Pak Jokowi adalah dari Solo maka kita sebagai dari Solo Raya berusaha menjaga martabat beliau. Yang kedua kebetulan juga ketua DPR kita berasal dari Solo," ujar Arif, Jumat (9/2/2024).
Selain memutuskan untuk tetap mendukung Jokowi menyelesaikan periode kedua sebagai Presiden, Arif menambahkan bahwa dalam pertemuan kali ini terdapat delapan butir maklumat yang disepakati oleh semua Ketua DPC PPP se-Solo Raya. Salah satu di dalamnya adalah mengawal kepemimpinan Jokowi sebagai Presiden.
"Yang pertama kami dari PPP Solo Raya akan menjaga dan mengawal Pak Jokowi sampai akhir masa jabatannya Oktober 2024. Karena beliau sekarang sedang menyiapkan untuk Indonesia masuk menjadi negara modern negara adil makmur yaitu karena akan disiapkan dalam tahun ini sebelum beliau turun menyiapkan yang namanya Indonesia negara full digital. Sudah diresmikan namanya Ina digital," sambungnya.
Hal itu diakui tak lain diakui Arif sebagai respon dari gerakan Pemakzulan Jokowi yang makin masif baru-baru ini. Ia menambahkan bahwa banyak pihak yang mengkritik Jokowi saat ini karena kurang mendalami apa yang sebenarnya sedang disiapkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Sehingga apa yang disampaikan oleh kampus segala macam itu kita perlu menyampaikan apa yang disiapkan oleh beliau," tambah Arif.
Berikut adalah poin-poin utama yang disampaikan dalam maklumat PPP Solo Raya:
1. Menjaga dan Mengawal Presiden Jokowi
PPP Solo Raya bertekad untuk menjaga dan mengawal Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan visi Indonesia Adil Makmur melalui transformasi digital yang terintegrasi, termasuk melalui inisiasi portal digital INA DIGITAL yang bertujuan untuk mengurangi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2. Pemilu Tanpa Kampanye dari Fasilitas Negara
PPP Solo Raya menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo tidak menggunakan fasilitas negara dalam kampanye politiknya, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pemilu.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
-
8 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
-
Eks Pelatih Vinicius Junior Diincar Klub Liga 1: Persija atau Bali United?
-
Harga Emas Antam Naik Turun, Hari Ini Dibanderol Rp 1.894.000/Gram
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
Terkini
-
Fenomena Baru Gaya Hidup Digital: Klaim Saldo DANA Kaget Sekarang!
-
Polres Sukoharjo Kembali Ungkap Kasus Narkoba, Sita Sabu 0,28 Gram, Ini Kronologinya
-
Buruan Ambil! 3 Link DANA Kaget untuk Tambahan Uang Belanja
-
Kader PDIP Solo Deklarasikan Dukung Megawati Tetap Jadi Ketua Umum
-
Cerita Driver Ojol Ungkap Penghasilan: Dulu Rp 500 Ribu Per Hari, Sekarang Babak-belur