Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 31 Januari 2024 | 18:34 WIB
Tangkapan layar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berada di Semarang. [YouTube/Garuda TV]

SuaraSurakarta.id - Menteri-menteri di pemerintahan Presiden Jokowi tengah disorot menjelang Pemilu 2024

Bahkan muncul itu para menteri sudah mulai tidak kompak dan harmonis menjelang pesta demokrasi. Karena para menteri berbeda dalam pilihan di pemilu.

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menepis isu ketidak harmonisan di Kabinet Indonesia Maju.

Ia menegaskan kalau para menteri di pemerintahan Presiden Jokowi sangat solid.

Baca Juga: Dipimpin AKBP Agus Puryadi, TNI Polri di Solo Latihan Bersama Jelang Pemungutan Suara Pemilu 2024

"Solid banget," terang dia saat ditemui usai menghadiri acara sosialisasi kepada perwakilan pedagang pasar di Jawa Tengah di Convention Hall Tirtonadi Solo, Rabu, (31/1/2024). 

Zulhas menjelaskan mengenai soal pilihan di pemilu itu merupakan hal yang biasa saja. Karena para menteri itu dari berbagai partai.

"Kalau menteri beda kan biasa. Namanya menteri partainya saja banyak, itu hal biasa," ungkap dia.

Ketika ditanya soal mundur Menteri Koordinator bidang politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dari jabatannya, Zulhas tidak mempermasalahkan karena itu adalah hak setiap orang.

"Itu hak setiap orang," tandas Ketum PAN ini.

Baca Juga: Presiden Jokowi Singgung Mangkraknya Pembangunan Jalan Solo-Purwodadi, Warganet: Pak Ganjar Kemana?

Seperti diketahui munculnya isu menteri-menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai tak kompak ditanggapi serius oleh Istana. 

Melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Istana menepis isu ketidakkompakan para menteri jelang Pemilu 2024 itu.

Menurut isu tersebut sengaja disebarkan dengan motif politik yang berlebihan.

Pihak-pihak tersebut sengaja menyebar narasi politik yang tendensius mulai dari isu kabinet tidak kompak, suasana kerja tidak nyaman, menteri tidak dilibatkan dalam rapat Tim Penilai Akhir (TPA), menteri diperiksa ketat masuk Istana, hingga wacana menteri minta mundur.

"Narasi politik itu jelas tidak sesuai fakta yang sesungguhnya," tandas Ari.

Kontributor : Ari Welianto

Load More