SuaraSurakarta.id - Masjid Al Aqsa merupakan salah satu masjid yang menjadi tempat persinggahan Nabi Muhammad SAW sebelum pergi ke langit ke-7. Berikut ini sejarah singkat mengenai Masjid Al Aqsa.
Seperti diketahui kalau Isra Mi’raj merupakan peristiwa yang bersejarah dan penting bagi umat Islam. Peristiwa yang akan diperingati pada tanggal 27 Rajab 1445 Hijriah atau 8 Februari 2024 tidak terlepas dari keberadaan Masjid Al Aqsa atau Baitul Maqdis.
Pasalnya tempat tersebut menjadi salah satu persinggahan Nabi Muhammad SAW, sehingga menjadi tempat suci umat Islam hingga sekarang. Buat yang penasaran, mari simak sejarah singkat Masjid Al Aqsa.
Sejarah Masjid Al Aqsa
Asal muasal pembangunan Masjid Al Aqsa memiliki beberapa pendapat. Pertama, dibangun oleh malaikat atas perintah Allah SWT. Ada pula pendapat kalau masjid ini dibangun oleh Nabi Adam AS dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim AS.
Terdapat pula dugaan kalau Masjid Al Aqsa dibangun oleh Khalifah Umar bin Khattab setelah kedatangannya ke Yerusalem. Pada 586 M, Masjid Al Aqsa diruntuhkan oleh bangsa Babilonia karena mereka menyerang kota Baitul Maqdis.
Kemudian pada 636 M, masjid Al Aqsa kembali didirikan oleh Khalifah Umar bin khattab. Selanjutnya, bangunan masjid mengalami renovasi dan perluasan di berbagai zaman, seperti masa Umayyah dan Ottoman.
Masjid ini mempunyai beberapa keistimewaan. Misalnya salah satu dari tiga masjid suci bagi umat Islam, selain Masjidil Haram (Makkah) dan Masjid Nabawi (Madinah). Disebutkan dalam Al Quran Surat An-Nisa: 158 sebagai tempat yang diberkahi Allah SWT.
Menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum diubah ke Kabah di Makkah, serta memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi bagi umat Islam dan agama lain. Adapun kaitannya Masjid Al Aqsa dan Isra Miraj karena masjid ini menjadi tempat persinggahan Nabi Muhammad SAW sebelum naik ke langit atau sidratul muntahan.
Baca Juga: Nekat Ganggu Keraton Solo, Sederet Caleg Ini Terancam Dipenjara 15 Tahun, Begini Kronologinya
Kisah Masjid Al Aqsa dan Isra Mi'raj memiliki keterkaitan yang erat dan mendalam. Keduanya menjadi representasi penting dalam sejarah dan nilai-nilai Islam. Memahami sejarah dan maknanya dapat meningkatkan keimanan dan kesadaran spiritual bagi umat Islam.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Akhir Tahun di Solo: Berburu 5 Kuliner Malam Legendaris yang Tak Terlupakan
-
Jadwal KRL Solo-Jogja Terbaru Jumat 12 Desember 2025, Cek Jam Keberangkatan dari Palur!
-
Miris! Kondisi Bangsal Pradonggo Keraton Kasunanan Surakarta sudah Disanggah Puluhan Bambu
-
Gaya PB XIV Hangabehi di Acara 40 Hari Wafatnya PB XIII Jadi Sorotan, Serba Hitam
-
PB XIV Hangabehi Hadiri Acara 40 Hari Meninggalnya PB XIII, Ini Alasan LDA Gelar Acara Siang Hari