SuaraSurakarta.id - Sebentar lagi masyarakat Indonesia khususnya yang keturunan Tionghoa dan agama konghucu akan merayakan Tahun Baru Imlek.
Banyak tradisi Imlek yang di Indonesia salah satunya di Kota Solo yakni tentang Lampion Pasar Gede yang sudah ada sejak turun temurun.
Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, Imlek kali ini akan jatuh pada hari Sabtu, 10 Februari 2024. Sehingga sejak akhir Januari sudah banyak orang-orang yang bersiap merayakan Tahun Baru Imlek.
Misalnya saja di Kota Solo. Cukup banyak etnis keturunan Tionghoa dan konghucu yang mendiami kota tersebut sehingga cukup banyak tradisi yang sudah ada sejak turun temurun. Salah satunya adalah Lampion Pasar Gede.
Lampion Pasar Gede Solo merupakan salah satu ikon perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Solo, Jawa Tengah. Pemasangan lampion di kawasan Pasar Gede Solo sudah menjadi tradisi tahunan sejak tahun 2007.
Lampion pertama kali dipasang di kawasan Pasar Gede Solo oleh Kelenteng Tion Kok Sie. Kelenteng ini merupakan salah satu kelenteng tertua di Solo yang didirikan pada tahun 1752.
Awalnya, lampion hanya dipasang di depan kelenteng saja. Namun, seiring berjalannya waktu, pemasangan lampion mulai meluas ke kawasan sekitar Pasar Gede Solo.
Pada tahun 2007, komunitas Paguyuban Pasar Gede, Kelenteng Tion Kok Sie, dan warga Sudiroprajan bekerja sama untuk menghias kawasan Pasar Gede Solo dengan lampion.
Baca Juga: Mudah Dibuat, Ini Dia Resep Spring Rolls Hidangan Khas Perayaan Imlek
Kerja sama ini dilakukan untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek dan sebagai bentuk toleransi antarumat beragama di Kota Solo.
Pada awalnya, lampion-lampion yang dipasang di kawasan Pasar Gede Solo masih sederhana. Namun, seiring berjalannya waktu, desain lampion semakin beragam dan menarik. Lampion-lampion tersebut dibuat dengan berbagai bahan, seperti kertas, plastik, dan mika.
Kegiatan ini pun sebenarnya sempat terkendala ketika pandemi Covid-19, tetapi kembali ramai usai pandemi mereda. Bahkan pada Imlek 2023 kemarin sekitar 5.000 lampion dinyalakan serentak di Pasar Gede Solo.
Lampion Pasar Gede Solo tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga menjadi simbol toleransi dan kerukunan umat beragama di Kota Solo.
Pemasangan lampion ini menjadi bukti bahwa masyarakat Kota Solo menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan keberagaman.
Terdapat beberapa jenis lampion yang dipasang seperti lampion berbentuk naga, bunga, angka dan lain sebagainya. Kehadiran lampion ini pastinya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
PB XIV Mangkubumi Akui Belum Pikirkan Jumenengan, Masih Masa Berkabung, Fokus 40 Hari
-
Blak-blakan Soal Bebadan Baru Keraton Solo, PB XIV Purboyo: Tiap Generasi Punya Waktunya
-
Misteri SK Ketua PDIP Jateng: FX Rudy Definitif Gantikan Bambang Pacul? Teguh Prakosa Buka Suara
-
Warga Solo Merapat! 4 Link DANA Kaget Jumat Berkah, Berpeluang Cuan Rp199 Ribu!
-
Apa Itu Lembaga Hukum Raja? Fondasi Baru PB XIV Jaga Stabilitas Keraton Solo