SuaraSurakarta.id - Aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatan pada Senin (5/12/2023).
Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran sebanyak empat kali ke arah dua sungai yang terletak di selatan dan barat daya gunung.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan awan panas guguran keluar ke arah Kali Boyong sebanyak tiga kali dengan jarak luncur paling jauh 3.000 meter (3 km).
"Teramati tiga kali awan panas guguran ke arah selatan (Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimum 3.000 meter," kata Budi dikutip dari ANTARA pada Selasa (5/12/2023).
Baca Juga: Diawali Konflik, Ini Perbedaan Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran yang Masih Eksis di Solo
Tiga kali awan panas guguran ke arah Kali Boyong itu terpantau pertama pada pukul 17.12 WIB dengan amplitudo maksimal 30 mm, durasi 244 detik, dengan jarak luncur 2.400 meter.
Kedua, pada pukul 17.16 WIB dengan amplitudo maksimum 53 mm, durasi 300 detik sejauh 3.000 meter.
Berikutnya, ketiga keluar pukul 17.23 WIB dengan amplitudo maksimum 53 mm, durasi 210 detik, sejauh 2.000 meter.
Setelah itu, BPPTKG kembali mengamati awan panas guguran keluar pada pukul 17.36 WIB dengan amplitudo maksimum 50 mm, durasi 124 detik, sejauh 1.200 meter, namun kali ini ke arah hulu Kali Krasak.
"Teramati satu kali awan panas guguran ke arah barat daya (Kali Krasak) dengan jarak luncur 1.200 meter," kata dia.
Baca Juga: Misi Pembunuhan Arya Penangsang Berhasil, Jaka Tingkir Dikhianati Anak Angkatnya Panembahan Senopati
Karena mulai pukul 18.02 WIB hujan terpantau mengguyur puncak Merapi, Agus mengimbau masyarakat mewaspadai bahaya lahar hujan di sungai-sungai berhulu Merapi.
"Waspada bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Merapi dan awan panas guguran di daerah potensi bahaya. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan," kata Agus.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Potensi bahaya dari guguran lava dan awan panas guguran bisa berdampak ke Kali Woro hingga sejauh tiga kilometer dari puncak dan Kali Gendol hingga sejauh lima kilometer dari puncak.
Selain itu guguran lava dan awan panas guguran, kata dia, bisa berdampak ke Kali Boyong hingga sejauh lima kilometer dari puncak serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga sejauh tujuh kilometer dari puncak.
Jika terjadi erupsi eksplosif, lanjutnya, maka lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
Danantara Suka Perusahaan Rugi?
-
Sri Mulyani Ungkap APBN Tahun Terakhir era Jokowi Bekerja Keras
-
Sri Mulyani "Nyentil" DPR: Tepuk Tangan Loyo Meski Ekonomi Tumbuh, Belum Makan Siang Ya, Pak?
-
5 Rekomendasi HP OPPO Murah Rp1 Jutaan, Terbaik buat Gaming dan Multitasking
-
5 Bulan Pertama 2025, Ekspor Indonesia Melonjak 6,98 Persen
Terkini
-
Jokowi Absen di HUT Bhayangkara, Pilih Habiskan Waktu Bersama Cucu?
-
Kasus Penipuan Ratusan Juta Rupiah, Bos CV Dua Putra Perkasa Dipenjara 2 Tahun
-
Terungkap! Identitas Mahasiswi yang Diduga Bunuh Diri Terjun dari Jembatan Jurug
-
Mahasiswi Lompat dari Jembatan Jurug, Tinggalkan Pesan: 'Aku Pergi Ya, Bu Maaf Aku Tak Sekuat Ibu'
-
Angkutan ODOL di Solo: Penindakan Ditunda, Polisi Masih Fokus Sosialisasi