SuaraSurakarta.id - Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengatakan, peristiwa keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Sragen masih dalam pemeriksaan dan evaluasi bersama.
Saat ini, sample makanan di dapur umum lokasi MBG daerah tersebut, sedang diperiksa di laboratorium milik Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah untuk mengetahui penyebab pastinya.
"Kita berhentikan dulu MBG-nya. Kita sudah buka posko terkait dengan kesehatan 24 jam. Sampai hari ini tidak ada yang dirawat inap, ia hanya rawat jalan. Hasilnya kita lab-kan. Tetapi kondisi anak-anak kita sudah sehat semua," kata Ahmad Luthfi, Kamis (14/8/2025).
Sembari menunggu hasil laboratorium, Satgas MBG Jateng bersama Dinas Kesehatan masih terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
Untuk sementara waktu, aktivitas MBG yang disuplai oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bersangkutan dihentikan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar menambahkan peristiwa terkait MBG di Sragen mengakibatkan sekitar 196 anak keracunan. Ratusan anak tersebut sudah diperiksa dan mengalami gangguan pencernaan ringan.
"Rawat jalan, tidak ada yang rawat inap, karena gangguan pencernaan ringan. Tetapi untuk penyebabnya memang belum diketahui. Sampel makanannya sekarang diperiksa di provinsi untuk melihat apa penyebabnya," katanya.
Yunita menyatakan, Gubernur Ahmad Luthfi juga terus memantau perkembangan kasus tersebut. Pemprov Jateng juga sudah membuka posko layanan kesehatan selama 24 jam, untuk menerima aduan atau laporan lanjutan terkait peristiwa tersebut, terutama perkembangan anak-anak yang menjadi korban.
Dalam dua hari ini, pemeriksaan secara komprehensif akan dilakukan. Baik dari alat makan, dapur, bahan makanan, bahkan cara pengolahan sampai penyajian. Pihak SPPG juga akan dievaluasi oleh BGN selaku instansi yang berwenang terkait program MBG.
Baca Juga: Inisiatif Puspo Wardoyo: SPPG Kembali Dibuka di Solo, Fokus Penuhi Kebutuhan Anak Sekolah
"Sampai hari ini belum bisa disimpulkan di mana titik masalahnya. Nanti dilihat dari hasil laboratorium," ungkap Yunita
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
Polisi Absen Lagi, Sidang Gugatan Citizen Lawsuit Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Ditunda
-
Mantan Pejabat Pemkot Terseret Kasus Korupsi, Wali Kota Solo Wanti-wanti ASN
-
Diduga Korupsi Proyek Drainase Kawasan Stadion Manahan, Eks Pejabat PUPR Tersangka
-
Nasihat Spiritual dari Abu Bakar Ba'asyir kepada Jokowi, Ini yang Dibicarakan